Saya diminta menjadi pengawas UN tahun ini, kebetulan saya ditempatkan di SMA Negeri, dan kebetulan juga saya ada di kelas yang berisi anak-anak IPS. Sebagaimana kita tahu, bahwa pelaksanaan UN tahun kemarin bisa bocor sana-sini. Tapi tahun ini (sepertinya) ada perbaikan di banyak hal.
Berikut ini perbedaannya:
- Ada 5 macam paket soal (A, B, C, D, dan E). Tahun kemarin hanya paket A dan B
- Denah pembagian paket soal acak, sesuai dengan denah yang ada didalam amplop soal. Denah soal akan berbeda per mata pelajaran. Tahun kemarin, siswa sudah tahu akan dapat paket soal apa.
- Segel/stiker amplop jawaban dilakukan langsung oleh pengawas. Tahun kemarin penyegelan dilakukan di ruang panitia.
- Ada Pengawas Satuan Pendidikan (PSP), yang diambil dari dosen universitas. Bukan pengawas independen yang dulu notabene adalah mahasiswa.
- Pengambilan dan pengembalian soal - jawaban diberi limit waktu. Dari sekolah pelaksana hingga ke sub rayon maksimal 1 jam dari waktu berakhir. Dari sub rayon ke Dinas pendidikan maksimal 1 jam. Jadi kalau UN selesai jam 10.00, jawaban harus ada di sub rayon maksimal adalah jam 11.00, dan di Dinas Pendidikan maksimal adalah jam 12.00.
- Percetakan soal (kabarnya) adalah PT. Pura. Mengingat reputasi PT. Pura, seharusnya soal tidak bocor, kecuali ada oknum dari Dinas Pendidikan yang sengaja membocorkan.
Selama pelaksanaan di tempat saya bertugas lancar, tidak terjadi apa-apa yang mencurigakan. Saya sih berharap UN berjalan lancar dan jujur, tanpa acara contek-mencontek.
Kalau soal bisa bocor berarti asumsi pelakunya adalah:
- Karyawan percetakan.
- Oknum Dinas Pendidikan yang sengaja membocorkan
- Oknum pemeriksa soal
- Oknum pembuat soal
Jadi kalau sampai bocor, tuduh saja 4 oknum diatas. Hahahahaha..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H