Mohon tunggu...
Ferrry Iraawaa01
Ferrry Iraawaa01 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, hobi volly ball dan macing

Hobi volly ball, gamers..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nafsu dan Permusuhan Syaitan

8 Januari 2024   19:01 Diperbarui: 8 Januari 2024   19:06 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Fenomenologi tentang nafsu dan permusuhan syaitan.
Patutlah bagi kita yang berakal untuk menaklukan syahwat nafsu  dengan lapar atau berpuasa..
Nabi Saw bersabda: sesungguh nya syaitan itu memasuki anak Adam ( manusia) mengikuti jalannya darah. Maka sempit kan lah jalan-jalanya dengan lapar atau berpuasa.
Orang yang di kuasai nafsu ia pun menjadi tawanan dalam menyukai syahwatnya dan terkurung dalam penjara kesalahannya dan menghalangi hatinya dari berbagai faedah.


Allah menciptakan makhluk dari tiga macam.
1. Allah menciptakan para malaikat dan menciptakan akal pada mereka tetapi tidak menciptakan syahwat.
2. Allah menciptakan binatang dan menetapkan syahwat ke padanya dan tidak menciptakan akal untuk nya
3. Allah menciptakan  anak Adam (manusia)  dan menciptakan akal dan syahwat padanya.
Maka barang siapa yang syahwat nya  mengalahkan akal, maka binatang lebih baik dari pada dia dan siapa yang mengalahkan syahwatnya maka ia lebih baik dari pada malaikat.

Seorang ahli ma'rifat bahwa ia berkata ada 3 macam jihad:
1. Jihad melawan orang kafir.
2. Jihad di jalan Allah.
3. Jihad untuk mencari keridhaan Allah.

Hatim Al-Asham Rahimahullah berkata : nafsuku adalah ikatan ku, ilmu ku adalah senjataku, dosaku adalah kegagalan ku, syaitan adalah musuh ku dan aku sendiri berkhianat.

Melawan hawa nafsu dan syaitan itu di namakan sebagai jihad Akbar, karena jihad melawan semua itu lebih kekal, sedangkan jihad melawan orang" kafir terjadi dalam waktu tertentu,Karena jihad melawan musuh yang terlihat lebih mudah dari pada melawan syaitan karena dia ada bantuan dari diri mu, sedang kan jihad melawan hawa nafsu lebih sulit dari semuanya.

Maka dari untuk untuk melawan hawa nafsu di perlukan keyakinan diri dengan menahan diri atau berpuasa..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun