Memang kasus ini kelihatannya kecil atau sepele, tapi kalau korbannya banyak ya besar juga. Dan saya termasuk salah satu korbannya.
Ada beberapa teman saya yang menyarankan untuk tidak bertransaksi menggunakan Akulaku karena tidak ada jaminan keamanan dan sistemnya menjebak.
Boleh dikatakan konsumen yang baik-baik yang selalu jadi korban. Contohnya saya yang jarang sekali menunggak dimana bayar selalu di bawah jatuh tempo.
Menurut teman saya, saat ini ada modus kejahatan dimana yang disasar adalah konsumen yang baik-baik. Jadi tagihan orang lain/ milik penipu dicantumkan ke tagihan korban kejahatan yang memiliki riwayat pelunasan baik kemudian debt Collector Akulaku menagih secara kasar kepada korban kejahatan tersebut saat jatuh tempo. Jika sudah seperti ini tentunya korban dua kali dirugikan plus beban psikologi. Konyol memang tapi itu fakta yang terjadi. (https://www.google.com/amp/s/www.harapanrakyat.com/2019/05/mahasiswa-di-banjar-jadi-korban-penipuan-di-aplikasi-akulaku/amp/).
Ini bisa dibuktikan Akun Akulaku palsu yang bertebaran di dunia maya antatara lain, http://akulakuid.com dll yang bertebaran di internet untuk menjebak korbannya.
Selain saya, ternyata banyak banget masyarakat yang terzolimi oleh pelayanan Akulaku yang sangat buruk atau zolim. Sebut saja satu orang yang sampai minta petisi agar Akulaku tidak berbuat zolim kepada konsumen yang baik-baik. Yaitu
https://www.change.org/p/pemerintah-bekukan-dan-proses-hukum-direksi-eccommerce-akulaku, https://www.change.org/p/perbaiki-layananmu-akulaku, https://www.change.org/p/akulaku-indonesia-kelalaian-sistem-e-commerce-akulaku-merugikan-customer, dan masih banyak lainnya dimana 98 persen masyarakat itu dizolimi oleh pelayanan buruk Akulaku.
Ingin memperjuangkn kebenaran, pada Kamis (30/12/2020) saya dua kali menghubungi ke call center Akulaku. Untuk meminta agar Akulaku kooperatif dan bekerjasama kepada saya sebagai korban penipuan dan polisi (Polda Metro Jaya). Untuk mengungkap kasus penipuan dan kebenaran dalam kasus kejahatan online ini.
Tetapi alangkah terkejutnya saya bahwa 2 call center Akulaku tidak mendengar suara saya (padahal suara call center Akulaku terdengar keras/ jelas) serta data pembicaraan menurut cs atau call centernya lagi eror jadi tidak dapat disimpan databasenya.
Padahal dalam surat sanggahan Akulaku selalu menyertakan data suara konsumen. Aneh memang kalau sudah kayak gini. Akulaku selalu untung, konsumen selalu dirugikan.
Saya mengetahui pihak Akulaku memang tidak mau menerima telpon konsumen yang jujur dengan riwayat yang baik.