Ada hal yang membuat klik di pemikiran saya, ketika Muhammad Assad - Penulis Buku Note From Qatar bertanya pada seorang aktris berhijab : tentang awal mulanya berhijab, Lula Kamal nama aktris tersebut mengatakan : seingat saya 2 atau 3 hari sebelum Ramadhan saya menggunakan Hijab, awalnya untuk mancing Hidayah Allah. Benarkah Hidayah itu perlu di pancing? Bukankah Hidayah itu pemberian. Karena banyak sekali yang mengatakan Belum Dapat Hidayah, Jadi tak berhijab. Jika belum dapat, artinya Hidayah adalah sebuah pemberian dari Allah. Mungkin karena anda sedang Sial, jadi gak kebagian Hidayah. Nah kalau namanya pemberian, untuk apa Allah perintahkan untuk ber Hijab. Ada gitu, nih Hidayah untuk berhijab, nih Hidayah untuk naik Haji, Hidayah untuk sedekah.. Hidayah untuk berbakti pada Orang Tua, Hidayah untuk sholat. Seorang Bos memerintahkan anda untuk bekerja di perusahaannya. Ternyata Anda di dalam kantor asik nonton tv sambil tiduran. Bos nanya, Kenapa kamu tidak kerja? Anda jawab : Sorry Bos, belum dapat Hidayah Kerja dari Bos.? ..Lucu yah. Bos Anda jawab : So, Karena Saya tidak memberi kamu Hidayah, jadi kamu tidak kerja? Allah memerintahkan kepada muslim wanita untuk ber Hijab. Maaf Allah, belum dapat Hidayah dari Allah.? So..Salah Gue Gitu, kata Allah. Lah kok Jadi Allah yang Salah. Ayolah. Yang benar aja mikirnya.. Coba deh cari alasan lain, yang lebih High Class, yang bisa mencerminkan kecerdasan. Ayo..ada tidak. Nah kalau tidak ada, coba kita pakai Hati, cerita ke dalam diri. Kalau hidayah itu di beri Allah, berarti Allah gak adil donk, masa ada yang di beri hidayah berjilbab, hidayah berhaji, hidayah sedekah, hidayah sholat, dan ada yang tidak di beri hidayah apapun. Lalu Allah akan menghukum orang yang tidak menggunakan Hijab, tidak Haji (yang mampu), tidak sholat, tidak sedekah, nah Allah gak ngasih gue hidayah, trus nanti gue di hukum karena gak berhijab. Kalau gue di hukum karena gak berhijab, kan gue bakalan protes sama Allah, Allah siih gak ngasih gue hidayah, masa gue di hukum, salah Allah lah, enak aja main hukum masukin gue ke neraka. Bisa banding anda kan di akhirat nanti. Apa iya seperti itu.
Masa siih..Iya. Allah kasih dulu Hidayah, baru berhijab. Kayaknya siih cuma alasan gue aja nih, menyalahkan Allah, sebagai penyelamat muka. Sebagai alasan ketidak patuhan.
Hmm..Baiklah..Saya ikutin anda. Anggap saya setuju. Kita pakai pengertian Hidayah harus di beri Allah, supaya anda senang. Jika Hidayah harus di beri. Nah supaya di beri Allah, boleh donk kita berusaha agar di beri. Seperti kita waktu kecil dulu, supaya di kasih uang jajan tambahan, kita berusaha cari perhatian ibu kita, dengan bersih-bersih rumah. Yuk kita cari perhatian Allah supaya diberi hidayah. Nah supaya dapat Hidayah, boleh kan kita berusaha untuk dapat. Ibarat ikan, supaya dapat ikannya, kita boleh donk mancing ikannya. Kita juga boleh lah, mancing hidayah. Mancing ikan pakai umpan, umpannya mancing hidayah untuk berhijab apa? Yuk, kita beli umpannya, yaitu HIJABnya di beli dulu di pasar, setelah di beli lalu di pakai. Pasti setelah Hijab di pakai Hidayah langsung di beri Allah. Pasti. Cobalah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H