Mohon tunggu...
Ferry Ferdinand
Ferry Ferdinand Mohon Tunggu... -

i'm a bankers

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

JLNT Kasablanka The Review

28 Januari 2014   10:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:23 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Proyek Jalan Layang Non Tol (JLNT) Tanah Abang  – Kampung Melayu yang akhirnya diresmikan penggunaanya oleh Gubernur Jakarta – Joko Widodo tanggal 30 Desember 2013 dimana sebelumnya proyek ini terlantar selama +/- 2 tahun dan perencanaanya dilakukan oleh periode gubernur sebelumnya.

JLNT ini berawal dari Jl. KH Mas Mansyur dan berakhir di Jl. Casablanka sepanjang 3,7 km dengan harapan akan mengurai kemacetan hingga 40% sepanjang jalan Kuningan sampai Casablanka begitu pula dari arah sebaliknya yaitu dari Casablanka yang mengarah ke Tanah Abang atau Jl Sudirman.

Kemacetan yang sering dikeluhkan bagi pengguna jalan dari Sudirman yang mengarah ke Casablanka dan sering terjadi mulai dari Mall Ambassador sampai area Mall Casablanka menuju ke Tebet, apalagi sewaktu hujan seringkali di depan Kuningan City terjadi genangan air yang menghambat pengguna jalan dan juga di terowongan Casablanka yang tergenang air sehingga tidak ada kendaraan yang bisa lewat melalui terowongan tersebut

Sedangkan arah sebaliknya, kemacetan dan kendaraan yang padat terjadi setelah terminal kampung Melayu mengarah ke Tanah Abang, kemacetan dari terowongan Casablanka sudah mulai padat sampai dengan area Mega Kuningan dimana di daerah tersebut merupakan area perkantoran dan terdapat hotel-hotel berbintang, pada jam makan siang mulai terjadi kepadatan kendaraan karena banyak kendaraan yang melintasi mall Kuningan City, mall Ambasador, ITC Kuningan, Ciputra World – Lotte mart sampai akhirnya kendaaran terpecah di depan Sampoerna Strategic Square

Dengan pembangunan JLNT ini yang diharapkan bisa memecah kemacetan ternyata pada saat pelaksanannya masih saja terjadi perubahan dan terlihat sepertinya JLNT ini tidak terlalu efektif. Pengaspalan jalan rupanya harus diperhatikan kembali karena sudah ada beberapa lubang – lubang kecil di beberapa ruas jalan ini dan antara sambungan badan jalan sudah ada beberapa yang berlubang.

Pandangan mengapa masih terjadi kemacetan di sepanjang jalan dari arah Casablanka menuju Tanah Abang dan begitupun sebaliknya adalah :

1.JLNT ini khusus ditujukan untuk pengendara dari Casablanka menuju Tanah Abang dan sebaliknya, yang harus naik dari awal  Casablanka dan awal  Jl. KH Mas Mansyur

2.Untuk pengendara yang sudah naik JLNT ini tidak bisa turun di area Megakuningan, Rasuna Said, Karet dan Sudirman begitupun dari arah sebaliknya

3.Untuk pengguna jalan dari arah Jl. Rasuna Said yang menuju arah ke Sudirman dan Tanah Abang tidak bisa menggunakan JLNT ini karena start awal ada di Casablanka, sehingga pengendara kalau mau naik JLNT ini harus memutar arah dulu ke Casablanka dan ini pasti tidak akan menjadi pilihan karena sudah pasti padat dan macet.

Ini yang menyebabkan kondisi lalu lintas menjadi padat karena pengendara sudah bersatu dengan pengendara lain dari terowongan Casablanka, sehingga sepanjang jalan arah ke Jl Prof Dr Satrio padat dan macet sama dengan kondisi tidak ada JLNT

4.Untuk pengguna jalan dari arah Sudirman yang menuju Casablanka atau Jl Rasuna Said pun keadaanya sama yaitu tidak bisa akses melalui JLNT ini karena start awal berada di putaran Hotel Sahid Suhirman depan City Loaft sehingga pengguna jalan harus tetap melalui jalan Prof Satrio sampai Casablanka, hal ini kondisinya sama seperti waktu tidak adanya JLNT

5.Untuk kondisi normal JLNT dari Jl.Prof.Dr. Satrio ke Casablanka hanya membutuhkan durasi kurang dari 5 menit saja, tetapi terjadi bottle neck pada waktu turun di Casablanka karena sudah berbaur dengan kendaraan lain dari arah terowongan Casablanka dan dari Jl Rasuna Said

6.Begitupun sebaliknya dari arah Casablanka menuju Tanah Abang, terjadi bottle neck di depan City Loaft karena kendaraan lain dari Sudirman dan jembatan Satrio yang menuju ke Tanah Abang, ke Sudirman atau Pejompongan bermuara di depan JLNT tersebut

Dengan demikian selamat menggunakan fasilitas JLNT ini karena sudah dibuat dan diresmikan walaupun ada perhitungan – perhitungan dan analisa yang kurang tepat waktu menentukan alternatif akses yang dibutuhkan supaya pengendara bisa menggunakan JLNT tersebut

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun