Mohon tunggu...
Ferri SatyaDarmawan
Ferri SatyaDarmawan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Program Studi Perikanan

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Produk Olahan Ikan Tradisional "Dendeng Ikan"

21 Desember 2020   21:57 Diperbarui: 21 Desember 2020   22:09 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis : Ferri Satya Darmawan, Prof.Dr.Ir. Junianti,MP., Aulia Andhikawati. SP.i.,M.Si

Dendeng ikan merupakan produk olahan tradisional, memiliki bentuk pipih/lempengan, berbahan dasar ikan yang telah diiris ataupun ikan utuh, yang selanjutnya diberi bumbu dan dikeringkan di bawah sinar matahari. 

Hampir semua jenis ikan dapat digunakan untuk bahan baku produk olahan dendeng ikan. rempah-rempah yang digunakan biasanya berbentuk tumbukan halus atau gilingan yang dimasukan dalam bentuk ekstrak atau bisa juga bersama ampasnya. 

Prinsip pembuatan dendeng adalah substitusi air dari bahan baku dengan rempah-rempah sebagai bumbu pengawet alami, untuk memperpanjang daya tahan dan daya simpan, sebagian air yang terkandung dalam dendeng ikan harus dihilangkan misalnya dengan cara pengeringan bahan pada pembuatan dendeng.

Masyarakat Indonesia sudah lama mengenal dan menerapkan penggunaan rempah-rempah sebagai bahan untuk mengawetkan makanan. Dendeng ikan merupakan olahan tradisional yang dalam proses produksinya menggunakan rempah-rempah dan produknya cukup popular dikalangan masyarakat. Produk olahan dendeng ikan disukai oleh para konsumen karena rasa dan aromanya yang khas serta memiliki harga yang dapat dijangkau masyarakat luas dari kalangan menengah ke bawah, sehingga produk olahan ini mempunyai prospek yang baik.

Proses pengeringan dendeng ikan sangat mempengaruhi kualitas produk sehingga para pelaku usaha dendeng ikan harus memperhatikan proses ini agar produk yang dihasilkan maksimal. Tujuan dari pengeringan yaitu untuk mengurangi presentase kadar air dalam produk olahan dendeng ikan, sehingga laju pertumbuhan mikroorganisme penyebab kerusakan dapat dihambat serta produk dapat disimpan dalam jangka panjang. 

Pada umumnya pengeringan dilakukan dengan cara alami dan buatan. Pengeringan alami dilakukan dengan memanfaatkan tenaga surya (sinar matahari). Sedangkan pengeringan buatan memanfaatkan alat pengering seperti pengering kabinet. Metode pengeringan dapat mempengaruhi mutu akhir produk olahan dendeng ikan.

Karena sifat pengolahannya yang masih tradisional, produk dendeng ikan biasanya tidak dikemas dengan baik sehingga mudah terkontaminasi oleh mikroorganisme yang berakibat akan mengurangi daya tahan dan daya simpannya. Pengemasan yang tidak baik, akan membuat kandungan air dalam produk semakin naik selama penyimpanan. 

Hal ini disebabkan karena selama penyimpanan uap air diudara akan masuk kedalam produk olahan tersebut, karena adanya keseimbangan kelembaban udara antara produk yang disimpan dan udara disekitarnya. 

Kontaminasi oleh mikroba dan terjadinya kerusakan yang lain dapat dicegah dengan melakukan pengemasan menggunakan kemasan dari kantong plastik maupun dalam kemasan vakum (hampa udara). Berdasarkan penelitian yang telah ada kemasan vakum (hampa udara) akan memberikan daya tahan dan daya simpan lebih lama tetapi biaya produksinya juga lebih tinggi.

Menjalankan pemasaran usaha dendeng ikan agar bisa dikenal oleh konsuman biasanya ditempuh dengan promosi. Promosi dendeng ikan dapat dilakukan dari mulut ke mulut. 

Promosi dari mulut ke mulut adalah sebuah kegiatan promosi yang paling sederhana, dilakukan secara sukarela oleh konsumen, dimana konsumen tersebut menceritakan pengalamannya mengkonsumsi sebuah produk dan menyarankan orang lain untuk mengkonsumsi produk tersebut. 

Selain itu penggunaan media sosial seperti faceboook, email, bbm, path, instagram, we chat, whats upp, twitter, dan lainnya dapat dijadikan sebagai sarana promosi produk dendeng ikan. Selain gencar melakukan promosi, hal lain yang harus dilakukan adalah meningkatkan pelayanan demi kenyamanan pelangan atau konsumen dendeng ikan dengan sering untuk menghadirkan diskon atau produk baru. 

Ada dua jenis jalur pemasaran yang biasa dilakukan oleh para pengusaha dendeng ikan dalam memasarkan produknya. Jalur pemasaran pertama adalah pembeli yang melakukan pemesanan terlebih dahulu. Ketika penguaha sudah mendapatkan bahan baku dari supplier ikan segar, ikan tersebut diolah kemudian langsung dipasarkan ke konsumen akhir. 

Jalur pemasaran yang kedua adalah pengusaha dendeng ikan menjual produknya ke warung dan toko, kemudian warung dan toko ini yang akan menjual hingga ke konsumen akhir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun