Mohon tunggu...
Ferre Templar
Ferre Templar Mohon Tunggu... -

Saya Menulis Demi Menjaga Kewarasan

Selanjutnya

Tutup

Money

Bicara Komoditas

1 November 2017   10:34 Diperbarui: 1 November 2017   10:37 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bentuk suatu barang merupakan perwujudan dari pekerjanya. Menurut Aristotle, "semua barang yang memiliki nilai barang, semua pekerjaannya menyatakan barang tersebut sama dengan kualitas pekerjanya". Bentuk sederhana dari suatu nilai dapat secara otomatis melewati atau menjadi bentuk yang lebih komplit. Nilai dari semua barang tidak hanya dibedakan dari nilai gunanya, tetapi dari semua nilainya. Perkembangan dari suatu bentuk setara tidak hanya ungkapan dari hasil perkembangan dari bentuk relatif. Barang yang dianggap setara secara umum tidak termasuk dalam barang yang relatif secara umum.

Jenis spesifik benda yang setara dan memiliki hubungan sosial, sekarang telah menjadi barang uang atau uang. Kecintaan mengikat suatu produk yang diciptakan setelah mereka diproduksi menjadi barang. Benda yang berguna akan menjadi barang, hanya karena mereka adalah hasil dari pekerjaan seorang pekerja. Pekerja juga harus memiliki dua karakterisrik sosial, yaitu memenuhi kebutuhan orang lain dan memenuhi segala jenis kebutuhan dari dirinya sendiri. Manusia tidak semata-mata membawa produk ke orang lain sebagai nilai, karena mereka menilai objek sebagai lapisan atas dari seorang manusia. Ketika menukar barang, harus diperhatikan seberapa besar barang yang akan ia dapatkan ketika ia menukar. Barang harus sepenuhnya dikembangkan sebelum keyakinan ilmiah muncul. Berbagai jenis pekerja yang membuat produk sudah merupakan bentuk alami fungsi sosial mereka.

Barang tidak pergi dari pasar dengan sendirinya, harus ada perlakuan manusia untuk melakukan proses pertukaran atau jual-beli. Barang itu sendiri harus memiliki nilai terlebih dahulu sebelum mereka memiliki nilai guna. Pertukaran dapat membuktikan bahwa pekerja berguna untuk orang lain, dan produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan orang lain. Pemilik menukar barang untuk mendapatkan barang bernilai guna yang lebih tinggi. Tidak ada barang yang setara dengan barang lain. Seiring berjalannya waktu, pertukaran antar barang dilakukan dengan uang. Bentuk uang pertama kali dibuat oleh orang nomaden, karena kepemlikan mereka dapat dibawa kemana-mana.

Bukan uang yang membuat barang menjadi sepadan, tetapi karena mereka memang mempunyai kesepadanan. Uang digunakan untuk mengukur nilai dari penampilan suatu barang. Tidak semua barang menjadi uang karena barang tersebut memiliki nilai guna, namun ia menampilkan nilai gunanya karena ia uang. Dua fungsi uang yaitu untuk ukuran nilai di kehidupan sosial manusia, serta mengukur kuantitas dari suatu barang. Kenaikan harga dari suatu barang disebabkan karena kenaikan dari nilai barang tersebut. Bentuk harga tidak hanya cocok dengan kemungkinan antara nilai dan harga.

Barang pertama kali masuk ke proses pertukaran tidak mengalami perubahan dan masih memperhatikan keasliannya. Namun barang melepaskan bentuk aslinya ketika terjadi proses pertukaran. Sirkulasi dari barang membedakan dari produk tidak hanya dilihat dari bentuk, tetapi esensinya. Barang selalu berada di tangan penjual, uang sebelumnya selalu berada di tangan pembeli. Barang berwujud benda berguna bisa berubah menjadi benda konsumsi. Sirkulasi uang merupakan refleksi dari sirkulasi barang tersebut. Barang sebagai nilai guna memiliki kebutuhan dan membentuk elemen kekayaan harta. Penjual menjual barang yang ada dan pembeli membeli suatu barang yang senilai dengan uang yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun