Desa Kandangan adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi. Desa Kandangan terletak di Jalur Pesanggaran -- Sarongan dengan luas wilayah 18.06 km2 dan jumlah penduduk 8.609 jiwa. Wilayah Desa Kandangan ini terletak di kaki pegunungan Betiri, sehingga wilayahnya terdiri dari hutan, perkebunan, lahan pertanian dan pemukiman warga.Â
Sekilas untuk diketahui bahwasannya Taman Nasional Meru Betiri terletak di desa ini. Sebagian besar masyarakat Desa Kandangan bermata-pencaharian sebagai petani. Lahan pertanian disini terbilang sangat produktif, karena beberapa lahan dijadikan sebagai persawahan dan sebagian sebagai perkebunan.Â
Oleh karena itu, Desa Kandangan memiliki potensi pertanian yang cukup bagus. Adapun hasil pertanian dan perkebunan di desa Kandangan seperti padi, jagung, ketela, kacang-kacangan, palawija dan buah-buahan.
Kacang kedelai juga menjadi salah satu hasil pertanian di desa Kandangan. Kedelai (Glycine max L.Merrill) merupakan jenis tanaman kacang-kacangan dari famili leguminosae, subfamili Papilionaceae, dan genus Glycine max L. Kedelai sudah lama diakui sebagai sumber protein, serat larut dalam air dan berbagai zat gizi mikro yang memiliki kontribusi unggul dalam pola makan.Â
Kedelai memiliki kandungan lemak rendah (18%) tetapi memiliki asam lemak tak jenuh yang tinggi (85%) (Muchtaridi, 2008). Terdapat berbagai macam olahan kedelai yang dapat dijadikan sebagai olahan makanan salah satunya adalah tempe dan susu kedelai.Â
Selain rasa serta kandungan gizi yang ada didalam kedelai, olahan makanan tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu potensi usaha di desa Kandangan. Dari hasil pengataman juga diketahui bahwa masyarakat desa Kandangan gemar mengonsumsi berbagai olahan kedelai, seperti tempe dan susu kedelai.
Salah satu Usaha Kecil Berskala Mikro (UMKM) di Desa Kandangan adalah UMKM pembuatan tempe dan susu kedelai milik salah satu masyarakat Desa Kandangan. Beliau bernama Bu Emi yang telah menjalankan usahanya sejak 3 tahun silam. Setelah melakukan proses pembuatan produk yang cukup panjang, Bu Emi biasanya menjual atau memasarkan produknya dengan berkeliling di sekitar rumahnya.Â
Dari hasil observasi dan pengamatan yang telah saya lakukan diketahui bahwa strategi pemasaran yang dilakukan oleh mitra saya masih sangat kurang, sehingga pengembangan produknya belum berkembang dengan besar. Kurangnya pengetahuan tentang teknologi digital dan strategi pemasaran menjadi hambatan besar untuk berkembangnya usaha tersebut.Â
Selain dari segi pemasaran, pengemasan produk masih belum memiliki brand produk sendiri, sehingga produk masih belum dikenali oleh masyarakat luas.
Pembuatan produk yang dilakukan oleh Bu Emi ini melewati proses yang cukup panjang, dari mulai proses pembuatan, pengemasan hingga pemasaran. Keuntungan yang diperoleh setiap harinya dari usaha tersebut yaitu setengah dari modal yang digunakan. Dari hal tersebut apabila dari segi pemasaran produk dan pengemasan produk diperbaiki, maka akan meningkatkan kualitas serta jangkauan yang lebih besar untuk produk yang dihasilkan nantinya.Â
Oleh karena itu, saya akan melakukan pelatihan terhadap mitra/sasaran untuk mengetahui bagaimana cara untuk memasarkan produknya melalui media digital dengan mendesain kembali kemasan yang lama menjadi kemasan yang lebih modern, dan berkerjasama dengan pihak jasa delivery setempat untuk memperluas jangkauan pemasaran produk.
Dari permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka melalui Program KKN BTV III Universitas Jember, penulis akan memberikan pelatihan kepada sasaran mengenai pemasaran produk secara online. Pemasaran secara online atau digital marketing merupakan salah satu pengaplikasian dari teknologi informasi pada pemasaran konvensional.Â
Pengaplikasian digital marketing sangat bermanfaat bagi pengembangan pasar karena bersifat online sehingga dapat menjangkau pasar yang lebih luas dibandingkan dengan pemasaran konvensional.Â
Ada banyak jenis digital marketing, salah satunya adalah Social Media Marketing. Dimana pemasaran nantinya dilakukan diberbagai platform media social seperti Facebook, Instagram dan Whatsapp Bisnis. Sebelum dilakukan pemasaran, penulis juga akan memberikan pelatihan terkait bagaimana branding produk yang menarik untuk usaha tempe dan susu kedelai ini.Â
Pelatihan tersebut meliputi pembuatan desain merk dan logo usaha serta ide pengemasan produk yang lebih baik. Untuk memperluas jangkauan pemasaran produk, penulis juga berencana untuk bekerja sama dengan  pihak delivery setempat agar pemasaran serta usaha kecil berskala mikro dalam berjalan dengan maksimal.Â
Diharapkan dari program-program diatas, sasaran dapat melakukan branding produk dan pemasaran produk dengan baik, sehingga usaha tersebut dapat bertumbuh serta berkembang menjadi lebih besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H