Mohon tunggu...
Feronica Ferdianis Valda
Feronica Ferdianis Valda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang

Saya seorang mahasiswa semester tujuh jurusan Ilmu Hukum. Saya tertarik dengan dunia jurnalistik dan hukum, terutama hukum pidana. Selain itu saya juga memiliki minat besar pada hukum internasional dan perdata.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Upaya Menurunkan Angka Stunting di Desa Kapencar: Mahasiswa KKN UNNES Giat 9 Desa Kapencar Lakukan Kolaborasi Bersama Kader Posyandu

13 Agustus 2024   05:49 Diperbarui: 13 Agustus 2024   08:51 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DASHAT ke-III, Foto bersama ibu-ibu balita dan baduta (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Wonosobo, 11 Agustus 2024--- Mahasiswa KKN UNNES giat 9 telah selesai melaksanakan program kerja wajib dari BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) yang dikolaborasikan dengan kader posyandu dalam upaya menurunkan angka stunting di Desa Kapencar, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo. Terdapat dua program kerja wajib yang dapat dikolaborasikan dengan kader posyandu, yakni pendampingan Kakak Asuh dan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT). Kedua program kerja tersebut dilakukan bersamaan dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita, baduta, dan ibu hamil yang dilaksanakan oleh kader posyandu selama 90 hari yang dimulai dari tanggal 15 Juli 2024. 

Di Desa Kapencar terdapat 5 posyandu yang tersebar, meliputi Posyandu Intan, Posyandu Silver, Posyandu Mutiara, Posyandu Berlian, dan Posyandu Permata. PMT tersebut dilakukan setiap pukul 13.00 WIB dan bertempat di rumah ibu Wiyati selaku Ketua PKK dan Posyandu Intan di Desa Kapencar. PMT dilakukan di Posyandu Intan karena posyandu tersebut berada di pertengahan antara Dusun Kapencar dan Dusun Sontonayan sehingga akan dapat dengan mudah dijangkau oleh ibu balita, baduta, maupun ibu hamil. PMT diikuti oleh 30 balita dan baduta yang direkomendasikan oleh desa, 8 balita dan baduta, serta 12 ibu hamil yang direkomendasikan oleh puskesmas.

PMT bagi balita, baduta, serta ibu hamil dengan tersebut adalah salah satu upaya intervensi gizi spesifik untuk mengatasi masalah gizi di Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi yang diperlukan oleh kelompok-kelompok rentan seperti anak balita, baduta, dan ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi kronis. Pelaksanaan PMT di Desa Kapencar tersebut dilakukan dengan pembagian PMT yang dilakukan oleh kader posyandu yang berbeda setiap minggunya. Kader posyandu yang memberikan makanan tambahan secara bergantian mulai dari kader Posyandu Intan, Posyandu Silver, Posyandu Mutiara, Posyandu Berlian, hingga Posyandu Permata. Menu makanan yang diberikan juga merupakan rekomendasi menu dari puskesmas dengan takaran gizi seimbang.

Pendampingan Kakak Asuh (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Pendampingan Kakak Asuh (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Dengan program yang telah ada di Desa Kapencar tersebut, mahasiswa KKN UNNES Giat 9 Desa Kapencar membersamai program tersebut dengan program wajib yang telah ditentukan oleh BKKBN yang merupakan mitra dari Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM UNNES. Program wajib berupa pendampingan kakak asuh dilakukan setiap hari Senin bersamaan dengan pemberian PMT. 

Sebelumnya juga, mahasiswa KKN UNNES Giat 9 Desa Kapencar telah melaksanakan pendampingan Kakak Asuh bersamaan dengan posyandu rutin yang dilakukan oleh Desa Kapencar di posyandu masing-masing adik asuh. Pendampingan Kakak Asuh tersebut dilakukan dengan cara mengukur tinggi badan, berat badan, hingga lingkar kepala balita dan baduta. Hal tersebut dilakukan untuk memantau perkembangan tumbuh kembang bagi balita dan baduta yang memiliki potensi stunting. 

Masing-masing mahasiswa KKN UNNES Giat 9 menjadi kakak asuh bagi dua adik asuh yang telah direkomendasikan oleh kader posyandu. Dua adik asuh tersebut berasal dari balita dan baduta yang direkomendasikan oleh desa. Hasil yang didapatkan dalam pemantauan yang telah dilakukan selama 7 minggu oleh mahasiswa KKN UNNES Giat 9 kepada masing-masing adik asuhnya tersebut, terdapat perkembangan pertumbuhan yang signifikan dari balita dan baduta yang telah diamati.

DASHAT ke-I, foto bersama kader dan KKN UPNV Yogyakarta (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
DASHAT ke-I, foto bersama kader dan KKN UPNV Yogyakarta (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Selain pendampingan kakak asuh, PMT tersebut juga dibersamai dengan program wajib DASHAT. Program tersebut dilakukan selama 3 kali yang menunya disesuaikan dengan gizi seimbang untuk mencegah stunting dan anggaran yang diberikan oleh BKKBN. DASHAT dilakukan dengan demonstrasi memasak menu sehat gizi seimbang di hadapan ibu balita, baduta, dan ibu hamil. Nantinya diharapkan demonstrasi DASHAT yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UNNES Giat 9 Desa Kapencar ini tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi saja, tetapi juga pada peningkatan kesadaran akan pentingnya pola makan seimbang dan kebersihan dalam pengolahan makanan. Dengan dilibatkannya ibu-ibu secara aktif, program yang dibawa oleh mahasiswa KKN UNNES Giat 9 ini juga diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal dan mencegah terjadinya stunting sejak dini.

DASHAT ke- II, foto saat prosesi demonstrasi (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
DASHAT ke- II, foto saat prosesi demonstrasi (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Dalam melaksanakan DASHAT, mahasiswa KKN UNNES Giat 9 Desa Kapencar dibagi menjadi tiga tim yang masing-masing timnya terbagi atas 5 anak. Dengan bantuan kader posyandu Intan yang saat itu tengah bertugas dalam pembagian PMT, demonstrasi DASHAT pertama dilakukan oleh tim kedua pada hari Sabtu, 20 Juli 2024 dengan menu sempol ayam berprotein tinggi yang disesuaikan dengan makanan kesukaan anak-anak. DASHAT ke-I tersebut disambut dengan antusias oleh ibu balita, baduta, dan ibu hamil. Terdapat sekitar 100 tusuk sempol ayam hasil dari DASHAT ke-I yang berhasil dibagikan kepada balita, baduta, dan ibu hamil. 

Selanjutnya, pada DASHAT ke-II dilakukan hari Minggu, 28 Juli 2024 dengan menu sate bola-bola ayam. Menu tersebut langsung dimasak di depan ibu-ibu dan segera diberikan selagi hangat agar dapat langsung disantap oleh balita, baduta, dan ibu hamil. DASHAT ke-III yakni DASHAT yang terakhir dilakukan pada hari Rabu, 7 Agustus 2024 dengan menu pudding labu kuning. 

Pemilihan menu DASHAT ke-III ini diputuskan setelah melakukan pengamatan pada DASHAT sebelumnya, di mana menu DASHAT yang diberikan kepada balita, baduta, dan ibu hamil hanya bervariasi kepada ayam saja. Oleh karena itu pada DASHAT ke-III, mahasiswa KKN UNNES Giat 9 Desa Kapencar berinovasi dengan menciptakan menu makanan tambahan favorit anak-anak sebagai pendamping PMT yang telah disesuaikan dengan takaran protein tinggi dari puskesmas.

Dengan berakhirnya seluruh rangkaian kegiatan ini, mahasiswa KKN UNNES Giat 9 Desa Kapencar berharap kolaborasi yang telah terjalin dengan kader posyandu yang telah dilaksanakan dapat memberikan dampak positif jangka panjang dalam upaya menurunkan angka stunting di Desa Kapencar. Semoga program-program yang telah dilaksanakan dapat menginspirasi komunitas yang ada di Desa Kapencar untuk terus mencegah stunting pada anak secara optimal sehingga generasi mendatang tumbuh sehat dan cerdas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun