2. Mengurangi risiko gangguan kognitif dan fisikÂ
 Kekurangan zat besi pada usia dini dapat menjadi penyebab gangguan kognitif dan fisik yang bahkan  meningkatkan risiko kematian. Hal ini karena zat besi bertanggung jawab untuk sirkulasi oksigen ke seluruh jaringan tubuh.
Jika jaringan tulang kekurangan oksigen, tulang berkembang secara optimal. Hal ini menyebabkan risiko stunting lebih tinggi.
3. Menangkal Risiko StuntingÂ
Menurut Tanoto Foundation, stunting adalah suatu kondisi di mana seorang anak tidak tumbuh dengan kecepatan yang sesuai dengan usianya. Stunting merupakan salah satu bentuk malnutrisi, khususnya malnutrisi.
Deformitas ditandai dengan kurangnya tinggi dan panjang tubuh dalam kaitannya dengan usia. Jika makanan anak begitu lengkap sehingga dia tidak menderita kekurangan gizi, maka situasi ini tidak  terjadi. Dan zat besi merupakan salah satu nutrisi yang harus terpenuhi.
 4. Metabolisme tubuh yang optimalÂ
Zat besi mampu mendukung pembentukan enzim yang  secara tidak langsung  mengoptimalkan metabolisme tubuh. Metabolisme mengacu pada proses pengelolaan nutrisi dari makanan yang diserap oleh tubuh dan kemudian  diubah menjadi energi.
Semua fungsi tubuh didukung oleh energi ini. Ini termasuk berpikir, bernapas, tumbuh, bergerak dalam aktivitas.
5. Meningkatkan kualitas tidurÂ
Gejala anemia atau anemia  menyebabkan gangguan tidur, sehingga kualitas tidur  menurun. Jika anak mengalami penurunan kualitas tidur,  ini mungkin mengindikasikan kekurangan zat besi. Dari sini dapat disimpulkan bahwa dengan terpenuhinya kebutuhan zat besi maka kualitas tidur  dapat dihilangkan.