Mohon tunggu...
Fernando Talebong
Fernando Talebong Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Music and Fashion Addict

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

God is The Only Way of Salvation

2 Desember 2022   15:00 Diperbarui: 2 Desember 2022   15:01 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sebagai orang percaya kita tentu saja yakin dan percaya bahwa keselamatan hanya boleh kita dapatkan di dalam Yesus Kristus. Keselamatan dalam istilah Teologi disebut sebagai pokok iman Kristen yang ditafsirkan oleh Bapa-bapa gereja sebagai pengolahan manusia berkat, sebagai rahmat dan sebagai pengampunan dosa. Istilah tersebut sangat kental sekali bagi Kekristenan. Keselamatan merupakan kebahagiaan dan kesejahteraan yang menyangkut seluruh manusia. Tetapi semua manusia telah berbuat dosa! Semua agama, semua kepercayaan pasti memiliki keyakinan yang sama akan hal ini, bahwa semua manusia telah berbuat dosa. Semua agama juga punya jalan tersendiri untuk bisa selamat dan keluar dari ikatan dosa. Ada agama yang mengajarkan agar terus berbuat baik supaya bisa selamat. 

Namun coba kita bayangkan, jika perbuatan baik kita yang menjadi ukuran kita diselamatkan, apakah ada manusia yang selamat dengan cara seperti ini? setiap hari kita bangun pagi, coba kita hitung lebih banyak dosa atau kebaikan yang kita lakukan setiap hari? Maka sesungguhnya manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri, dengan cara bagaimanapun. Jadi siapa yang bisa menyelamatkan manusia? yang bisa menyelamatkan manusia hanyalah Tuhan? Bagaimana cara Tuhan menyelamatkan manusia? dengan menjadi manusia dan menggantikan posisi manusia? 

Pertanyaan yang paling penting bagi kita adalah, apakah ada tokoh agama yang pernah mati untuk menebus umat manusia? Ada, tetapi sayangnya tidak semua agama memiliki sosok tokoh yang rela mati untuk umatnya, hanya Yesus yang rela mati menggantikan posisi manusia, seharusnya manusia yang mati karena dosa, tetapi Tuhan, melalui Yesus Kristus, dengan menjadi manusia, rela mati menggantikan manusia yang berdosa. Juruselamat yang kita miliki haruslah seorang juruselamat yang mampu menjangkau manusia sekaligus menjangkau Allah dan Kristuslah satu-satunya yang dapat melakukannya. 

Ia dapat melakukannya karena Ia adalah Allah sekaligus manusia, dalam dua natur yang berbeda, serta di dalam satu Pribadi, selamanya. Karena Dia telah menjadi manusia, Dia bisa mati untuk membayar harga penebusan kita. Kalau Yesus tidak menjadi manusia sejati, atau Dia hanyalah Allah saja, maka ia tidak bisa mati untuk menebus kita sebab hanya manusia yang bisa mati sedangkan Allah tidak bisa mati. 

Demikian juga, jika Yesus hanyalah manusia dan bukan Allah, maka Dia pun tidak bisa menebus dosa- dosa manusia, sebab semua manusia adalah orang berdosa, tidak ada yang sempurna. Dia tidak akan layak menjadi korban penebusan dosa. Hanya Allah yang mempunyai kuasa, kemampuan untuk menyelamatkan diri kita. Namun keselamatan harus digenapkan oleh manusia juga yaitu manusia yang sempurna, yang tidak berdosa, yakni Kristus yang menjadi manusia. 

Dosa manusia ini hanya bisa diselesaikan dengan membayar hutang kepada Allah karena dosa-dosanya. Tetapi hutang itu begitu besar sehingga hanya Allah yang dapat melunasinya. Oleh sebab itu supaya bisa dilunasi, maka Allah harus menjadi manusia, yaitu Yesus Kristus. Kehidupan dari Orang ini, begitu agung, begitu berharga sehingga cukup untuk membayar hutang bagi dosa-dosa seluruh dunia. Allah lah yang memulai dan melaksanakan tindakan ini. Dalam kasih Ia telah merencanakan dan melaksanakan Pendamaian ini. 

Dalam Kristus, Allah sendiri yang memuaskan keadilanNya. Penebusan memerlukan Allah yang menjadi manusia untuk mati bagi keselamatan kita menjadi pendamai bagi kita. Dia adalah Allah, kematianNya memiliki nilai yang cukup untuk membayar dosa-dosa umat-Nya sebab Dia adalah Kudus, tanpa dosa. Yesus adalah manusia maka barulah Dia dapat mewakili kita. Yesus adalah Allah, barulah Ia bisa mewakili Tuhan Allah. Ketika mewakili Allah, Yesus menyalurkan anugerah; ketika mewakili manusia, Ia menanggung dosa. Oleh sebab itu, manusia hanya bisa diselamatkan oleh Allah yang menjadi manusia.

Tidak ada jalan lain untuk menyelamatkan manusia selain melalui Kristus. Dalam doa-Nya di taman Getsemani, Tuhan Yesus berdoa, agar sekiranya mungkin, cawan itu dilalui daripada-Nya (Mat 26:39). Kita tahu bahwa Tuhan Yesus kalau berdoa, selalu berdoa dengan iman dan seturut kehendak Allah. Namun kelihatannya dalam doa-Nya ini, menunjukkan bahwa tidak mungkin bagi Tuhan Yesus untuk menghindari kematian yang akan dialaminya di atas kayu salib. Jalan untuk menebus umat Allah hanyalah melalui kematianNya di atas kayu salib (Kis 4:12; Ibr 10:4).

Yesus satu-satunya jalan keselamatan bagi semua umat manusia, barang siapa yang percaya kepada Yesus akan mendapatkan kehidupan kekal. Ini akan menjadi pedoman penting bagi setiap umat Kristen yang mau percaya dengan sungguh-sungguh. Jika seorang Kristen tidak percaya makan secara otomatis tidak juga mendapatkan kehidupan kekal. Karena yang bisa memberikan kehidupan kekal dan jaminan masuk surga tidak lain hanya percaya kepada Yesus atau biasa dikatakan sang Anak Allah.

Yesus menegaskan cara-Nya ini merupakan cara Yesus menjelaskan kepada murid-muridNya bagaimana bisa percaya dan kepada siapa sesungguhnya. Terkadang umat Kristen sekarang belum tahu tentang cara dan metode untuk lebih dekat dengan Tuhan. Melalui cara yang disampaikan Yesus melalui kitab Injil Yohanes ini memberikan suatu petunjuk bagaimana cara-Nya untuk memperoleh kehidupan di dalam Yesus dan percaya Tuhan Yesus sebagai Juruselamat manusia. 

Jikalau seorang bertobat atau berpaling dari pada dosa, maka ia harus percaya atau beriman kepada Yesus Kristus. Iman berarti percaya atau menerima suatu kebenaran demikian rupa, sehingga orang tersebut percaya bahwa hal itu sungguh-sungguh benar. Tuhan menginginkan banyak orang percaya dan Tuhan mengharapkan orang-orang percaya yang kuat serta para pengikut yang taat. Yesus menyatakan jati diri-Nya merupakan bukti pertama yang Yesus lakukan untuk semua umat yang diselamatkan adalah pengorbanan Yesus di atas kayu salib yang disaksikan banyak orang pada waktu itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun