Dan mengenai pengunjung yang terkena 'SEMBARAN' Halilintar, mungkin si Tante tidak tahu bahwa bencana alam adalah sesuatu yang terjadi di luar kemampuan kita. Bukan hasil dari human error (kurang amannya pondasi rumah pohon, misalnya), sehingga pemilik memang tidak harus bertanggung jawab. Sungguh, itu di luar kendali manusia. Miris rasanya jika kita menggunakan SEMBARAN HALILINTAR sebagai alasan untuk mengomentari usaha orang lain.
Well, tentu saja banyak orang Batak yang merespon postingan ini. Saat tulisan ini terbit, postingan si Tante Sembaran Halilintar sudah dibagikan 1,8 ribu kali dan dikomentari lebih dari 600 orang. Luar biasa. Dan ya, tentu saja manusia normal memberikan komentar pedas atas tulisan si Tante Halilintar ini.
Akun Hindah Leny Tio berkomentar:
hei kaka santa lumban! klau kaka mau yg gratisan, coba aja berwisata ke pohon rimbang dan ke tanaman alang2. disana aja kakak buat rumah pohon sama ayunan. kalau nggk ke bonani sangge-sangge. cocok itu kek nya buatt mu kak
So on point!
 Intinya adalah, sudah sepatutnya kita berpikir dulu sebelum memainkan jempol di atas feeds media sosial. Orang Batak terkenal santun dan beradab, semoga tidak ada Mertua Sangge-Sangge dan Tante Sembaran Halilintar yang muncul di kemudian hari.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI