Mohon tunggu...
Fernando Revandra
Fernando Revandra Mohon Tunggu... Freelancer - Bachelor of Communication Science

A creative, innovative, passionate, hard worker, and adaptable man who has work experience as a social media specialist, Instagram content planner, event leader, account executive, proficient in editing and design. Fernando has a keen interest in management trainee (MT), creative communication, marketing communication, public relations, and leadership.

Selanjutnya

Tutup

Music

One Direction, Boyband Nomor 1 di Hati Penggemarnya

27 November 2020   21:27 Diperbarui: 10 Desember 2020   11:31 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai generasi milenial! Siapa yang ngga kenal sama One Direction, salah satu boyband musik pop yang naik daun saat kita masih duduk di bangku sekolah dasar. Kemunculan One Direction menjadi awal kita mengenal dunia musik luar, khususnya musik barat. Boyband yang terbentuk tahun 2010 dan beranggotakan lima orang yang terdiri dari Zayn Malik, Louis Tomlinson, Liam Payne, Niall Horan, dan Harry Styles ini dibentuk oleh Simon Cowell yang pada saat itu menjadi juri di acara The X Factor United Kingdom. Lima orang yang menjadi anggota One Direction tersebut merupakan jebolan acara The X Factor UK, namun mereka hanya menempati juara ketiga saat itu. Walaupun hanya menempati posisi ketiga, sekarang One Diretion menjadi posisi pertama di hati para penggemarnya.

Lagu dari One Direction yang naik daun pada masanya yaitu “What’s Make You Beautiful” dan “Gotta Be You” yang dirilis pada tahun 2011. Kedua single tersebut menjadi lagu yang mengawali karir One Direction, meskipun belum lama dirilis, album tersebut langsung meraih posisi pertama di Billboard 200 dengan 170.000 copy di minggu pertama. Lagu-lagu yang menemani masa-masa indah generasi milenial ini sering diputar di berbagai tempat, oleh karena itu nama One Direction menjadi melambung tinggi di tahun-tahun keemasannya. 

Pada tahun 2015, sangat disayangkan salah satu personelnya yaitu Zayn Malik. Keluarnya Zayn Malik dari One Direction menjadi kesedihan yang teramat besar bagi para penggemarnya, Zayn Malik yang telah keluar dari One Direction akhirnya memutuskan untuk bersolo karir di dunia musik. Setelah Zayn Malik keluar, One Direction merilis salah satu single yang pertama kalinya rilis dengan empat orang penyanyi, lagu yang berjudul "Drag Me Down" ini tayang bersamaan dengan pengumuman bahwa One Direction akan rehat selama 18 bulan. Selama 18 bulan tersebut, akhirnya para anggota dari One Direction juga mencoba mengawali solo karirnya.

Setiap anggota dari One Direction yang bersolo karirpun akhirnya sukses dengan singlenya masing-masing. Zayn Malik dengan single "Pillowtalk"nya yang meraih posisi pertama di Hot 100, Harry Styles dengan album "Fine Line", Louis Tomlinson dengan album "Walls", Niall Horan dengan dua album "Heartbreak Weather" dan "Flicker" yang menduduki posisi pertama di top 5, serta Liam Payne dengan single "You Know, I Used to be in 1D (Now I'm Out, Free)" yang masuk kedalam top 10 hit. Walaupun masing-masing anggotanya telah memulai solo karir, mereka tetap merupakan penyanyi yang naik daun berkat nama One Direction dan One Direction ini telah mencetak sejarah dunia musik sebagai salah satu boyband yang setiap anggotanya sukses dalam solo karir.

One Direction dengan album-albumnya dan ribuan copy lagunya menjadi salah satu pewarna di industri musik digital pada masa kemunculannya hingga sekarang. Tidak dipungkiri juga bahwa One Direction memiliki banyak penggemar di berbagai penjuru dunia. Masyarakat global dapat menikmati karya-karya dari One Direction berkat perkembangan teknologi dan media yang jauh lebih pesat daripada sebelumnya, perkembangan teknologi ini membawa media lebih mudah diakses oleh semua orang. Perkembangan dari media tersebut menjadi wadah bagi sebuah label musik untuk mempromosikan dan menyebarluaskan karya, oleh sebab itu One Direction dapat mengglobal. “The viewing and listening public now has substantially more media choices, (McPhail, 2014).” Media yang termasuk sebagai sarana penyebarluasan musik tersebut misalnya, televisi, radio, maupun media sosial (YouTube dan Instagram). Melalui media-media tersebut, One Direction juga dapat lebih mudah dalam hal branding grupnya tersebut karena mayoritas masyarakat sekarang menggunakan media dalam kehidupan sehari-harinya.

 One Direction sendiri dibesarkan oleh label musik Syco Entertainment (Perusahaan musik milik Simon Cowell dan Sony Music). Label musik Syco Entertainment menjadi label musik yang menyukseskan One Direction dengan mengikuti arus pasar musik digital dunia. Setiap grup band tentu memiliki label musiknya masing-masing yang bergerak untuk menaikkan branding dari setiap penyanyi. Branding tersebut juga mengikuti perkembangan dunia musik yang sedang ngetrend di masyarakat. “The industry moved away from the selling of products to concentrate on the selling of musical rights and the collecting of royalties (Burnett, 1996 dalam Abhijit Sen, n.d).”

Label musik yang berada dibalik layar dari berbagai grup band, khususnya One Direction juga merilis compact disc (CD) yang dibuat untuk meraup keuntungan lebih besar, merchandise lainnya juga bisa berupa kaos atau semacamnya yang berbau One Direction. Konser atau world tour dan press conference dari One Direction yang diadakan oleh Syco Entertainment juga menjadi sarana boyband asal Inggris ini berkomunikasi dengan para penggemarnya. World tour, press conference, dan merchandise ini yang menjadikan One Direction sebagai boyband yang mengglobal sekaligus dikenal oleh banyak orang diberbagai negara. Press conference yang diadakan sebagai sarana berkomunikasi dengan para penggemarnya menjadi hal yang membuat One Direction semakin digemari oleh masyarakat. Masyarakat akhirnya dapat menilai bahwa One Direction adalah boyband yang ramah dan senang berinteraksi dengan para penggemarnya.

#komglob13 #musikglobal

Daftar Pustaka

Abhijit. (n.d). Music in the Digital Age: Musicians and Fans Around the World "Come Together" on the Net. USA: Winston-Salem State University.

Farelino, M. (2020, Juli 21). Personel boyband one direction, louis tomlinson, meninggalkan label rekaman yang membesarkan nama one direction yaitu syco music. Brilio.net. Diakses dari https://www.brilio.net/creator/louis-tomlinson-putus-kontrak-dengan-syco-music-para-fans-bangga-6aa296.html.

McPhail, T. (2014). Global Communication: Theories, Stakeholder, and Trends. UK: Willey Blackwell. 

Sari, R. (2020, Juli 23). Perjalanan one direction, dibentuk simon cowell menjadi superstar dunia. Kompas.com. Diakses dari https://www.kompas.com/hype/read/2020/07/23/133149066/perjalanan-one-direction-dibentuk-simon-cowell-menjadi-superstar-dunia?page=all#:~:text=JAKARTA%2C%20KOMPAS.com%20%2D%20Pada,posisi%20ketiga%20pada%20musim%20tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun