Mohon tunggu...
Fernando Mirip
Fernando Mirip Mohon Tunggu... Lainnya - Melanesian

Never Give Up!

Selanjutnya

Tutup

Music

Lirik Lagu: Hidup Ini Suatu Misteri (Arnol C Ap)

2 Maret 2022   03:28 Diperbarui: 2 Maret 2022   03:32 15259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arnold Ap (kiri) berpose dengan Sam Kapissa, salah satu pendiri Mambesak. (Koleksi pribadi/Raka Ibrahim-The Jakarta Post)

Hidup ini suatu misteri
Tak terbayang juga tak terduga
Beginilah kenyataan ini
Aku tekurung didalam duniaku

Yang kudamba, yang kunanti
Tiada lain hanya kebebasan

Andai saja aku burung elang
Terbang tinggi mata menelusur
Tapi sayang nasib burung sial
Jadi buruan akhirnya terbunuh

Yang kudamba yang kunanti
Tiada lain hanya kebebasan


Lirik lagu diatas adalah ungkapan hati seorang seniman Papua yang meresapi setiap huruf-kata-kalimat, menghayati setiap ketukan musik, kegundahan, keresahan dan kerinduan akan penantian 'jalan panjang' pembebasan.

Seharusnya manusia hidup berdampingan dengan tanpa menyakiti sesama, kehadiran negara adalah mengatur ketaatan warganya untuk tidak menjadi "buas" selayaknya hewan. 

Setiap manusia sejak dilahirkan memiliki hak untuk hidup, begitu juga dengan rakyat Papua. Hak untuk hidup adalah paling absolut dari negara ataupun agama. 

Negara dan Agama memang tak akan hilang dari muka bumi tetapi manusia yang akan hilang, entah karena dibunuh, sakit penyakit ataupun karena yang lainnya.

Sangatlah normatif jika menjabarkan kehidup manusia selayaknya, tapi dalam kehidupan nyata masih jauh dari seharusnya. Tidak menjadi layak, mungkin saja karena manusia pada dasarnya hewan yang berperilaku buas, hilangnya rasa empati, tak ada belas-kasihan, tanpa kebebasan dan terus saling mengkengkang. 

Hal ini makin turut membenarkan teori manusia berasal dari hewan, dan jika demikian apa yang bisa dijelaskan dengan nalar dan logis ketika tak membutuhkan hati untuk membunuh selain keyakinan sendiri.

Seandainya rakyat Papua berbeda jenis seperti hewan, sangatlah mungkin saya akan berdoa untuk meminta diubah menjadi burung elang. Setangguh elang emas di dataran tibet, yang tak bisa disangkar. Tapi apa daya manusia papua, karena kenyataan hidup menjadi misteri, yang menyatakan bahwa nasib bukanlah takdir.

"Hidup adalah seni, seni adalah perjuangan"- Arnold Ap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun