Mohon tunggu...
Fernando Lois
Fernando Lois Mohon Tunggu... Lainnya - Arkeolog

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebutuhan Hidup Manusia yang Mempengaruhi Perkembangan Kehidupan Manusia dari Masa ke Masa

31 Oktober 2023   16:32 Diperbarui: 31 Oktober 2023   16:36 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: kompas.com
Sumber: kompas.com

Setelah itu, masuklah pada masa neolitikum atau masa bercocok tanam atau zaman batu baru. Di Masa ini, manusia purba telah menetapkan metode baru yaitu bercocok tanam, mereka merasa bahwa harus ada perubahan sumber makanan agar tidak bergantung pada satu sumber saja. Dengan akal budi manusia, bekerja dan berkembang setiap harinya sehingga menciptakan berbagai cara-cara baru dalam menjalani hidupnya. Begitupun yang zaman megalitikum yang alat-alat dapurnya telah berkembang ke tingkat lanjut.

Namun demikian, seperti yang dikatakan Napoleon Hill "Kekalahan bisa menjadi batu pijakan atau batu sandungan, tergantung apakah sikapmu positif atau negatif.", dengan kata lain bahwa setiap berkembang yang ada itu pasti akan timbul yang namanya masalah dan masalah inilah yang akan menjadi penghalang keberlangsungan hidup manusia dan tergantung dari manusia sendiri yang mau berusaha atau menyerah pada masalah tersebut. Oleh sebab itu, akal budi sangat berperan penting dalam hal ini yaitu memecahkan masalah yang ada dan mengelola sesuatu yang telah ada dan memodifikasikannya dengan sesuatu yang lebih inovatif sehingga masalah yang muncul dapat diatasi.

Pada masa-masa sebelumnya, banyak masalah terjadi dan salah satunya adalah sumber makanan dan SDA lainnya yang berkurang. Pada masa neolitikum, manusia purba telah hidup secara menetap dan mulai bercocok tanam (fase food producing). Ada beberapa faktor pemicu terjadinya bercocok tanam yaitu karena sumber makanan mulai menipis dan hal ini diperkuat dengan manusia purba yang mulai hidup menetap. Tidak hanya itu, adapun penelitian yang berteori bahwa dengan ada tren pemanasan pada akhir zaman es, manusia purba akhirnya memanfaatkan teknik bercocok tanam (Mann, 2011, 1).

Dengan adanya cocok tanam ini, akhirnya membuka peluang bagi masa sekarang untuk meningkatkan produksi bahan pangan juga memberi jalan bagi masyarakat untuk terus meningkatkan berbagai hal pada zaman ini. Contoh nyata dari perkembangan cocok tanam adalah adanya revolusi hijau yaitu revolusi yang bertujuan mengubah pertanian dari tradisional menjadi modern sehingga dapat meningkatkan produksi dan krisis lainnya (Mann, 2011, 1).

Tidak hanya zaman kini saja baru ada agama, ideologi dan sebagainya. Namun faktanya adalah kepercayaan sekarang telah berkembang karena pada zaman prasejarah telah tercipta atau muncul beberapa kepercayaan. Seperti kepercayaan akan nenek moyang telah berkembang pada zaman mesolitikum dan megalitikum dimana kepercayaan animisme ini dilakukan dengan konsep pemujaan kepada roh-roh nenek moyang. Mereka percaya bahwa roh-roh tersebut tetap memiliki peran penting dalam kehidupan ini, hanya saja di alam lain (Hibur, 2022, 1). Adapun kepercayaan seperti dinamisme dan totemisme yang berkembang juga di masa neolitikum. Bukti adanya kepercayaan ini ada karena peninggalan yaitu artefak seperti dolmen, arca, menhir, dll (Bagja, 2023).

Dengan adanya kepercayaan zaman prasejarah, maka hal tersebut mengakar pada kepercayaan lainnya dan menciptakan suatu agama yang ada sampai sekarang ini. Contoh kepercayaan yang ada sekarang seperti di Indonesia yang masyarakatnya masih berpegang pada kepercayaan pendahulunya yang percaya akan hal-hal gaib sehingga beberapa orang masih melakukan ritual-ritual dan sejenisnya.

Walaupun kehidupan zaman prasejarah terlihat sangat sederhana, tanpa adanya teknologi yang canggih seperti sekarang pun, mereka tetap dapat mengatur segala hal dengan baik. Dalam kehidupan mereka, telah muncul pemerintahan mula-mula sehingga masih sangat dasar. Dalam pemerintahan tersebut, berbagai kelompok masyarakat dibagi kan tugasnya masing-masing. Setelah berabad-abad dikembangkan maka berkembanglah sistem pemerintahan tersebut hingga terbentuk menjadi sistem pemerintahan yang sekarang, yang lebih maju dan lebih sistematis. Contohnya seperti sistem pemerintahan liberal, komunis dan lainnya serta adanya berbagai lembaga yang telah diatur untuk bidang-bidang tersendiri (Hamzah, 2016, 9-10).

Sumber: ruangguru.com
Sumber: ruangguru.com

Untuk menutup semua ini, ada kesimpulan yang dapat digarap melalui bacaan tersebut. Pertama-tama yaitu bahwa semua yang berasal atau bermula atau tercipta oleh suatu hal yang terjadi atau ada di masa lalu atau lampau sehingga orang-orang dapat menikmatinya hingga sekarang. Dalam bacaan sebelumnya, sempat beberapa kali disebutkan kata akal budi, kita pun tahu bahwa Allah saat menciptakan manusia sendiri pun telah memberikan manusia akal budi sehingga manusia dapat menciptakan dan berinovasi serta memodifikasi alat-alat yang ada sehingga terus berkembang hingga masa sekarang.

"When life gives you lemons, make lemonade" adalah kata-kata yang mungkin sering kita dengar dan maksudnya sangat berarti dan penting untuk kita pahami. Kalimat tersebut memiliki makna bahwa ketika hidup memberi masalah bagimu, jangan menyerah melainkan selesaikan masalah tersebut. Dengan talenta dan akal budi yang Allah berikan, kita dapat menggunakan dan memanfaatkan semua itu untuk memecahkan masalah seperti yang dilakukan manusia purba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun