Mohon tunggu...
Fernando Baheramsyah
Fernando Baheramsyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Undip, Geofisika 16

Penulis, Mahasiswa Undip, Geofisika 16

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Antiseptik dari Bahan Dapur? Mana Mungkin?!

15 Februari 2021   21:54 Diperbarui: 15 Februari 2021   21:58 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ambarawa (07/02/2021), mahasiswa KKN Undip (Fernando Zulkarnain) tahun 2020/2021 mengadakan pelatihan bersama warga RT 04 RW 03, Kelurahan Panjang, Kecamatan Ambarawa, Kapupaten Semarang, Jawa Tengah, membuat antiseptik Dakin’s Solution. Antiseptik ini sangatlah mudah dan murah untuk dibuat karena hanya bermodalkan bahan-bahan yang ada di dapur untuk menghasilkannya sehingga cocok dikenalkan kepada warga yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan barang-barang medis. Pada awalnya, antiseptik ini pertama kali ditemukan saat perang dunia pertama dulu, oleh Dakin, dan hingga saat ini masih digunakan oleh masyarakat dunia karena selain cara pembuatannya yang mudah dan murah, antiseptik ini menjadi alternatif lain apabila sedang terdesak karena stok barang medis yang lain telah habis.Harapannya setelah melakukan pelatihan ini, warga mampu untuk membuat antiseptik secara mandiri sebagai upaya untuk mengakomodasi barang-barang medis yang sangat krusial di masa pandemi seperti ini.

Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat antiseptik ini, antara lain, setengah sendok makan baking soda, 3-4 gelas air minum yang bersih, dan pemutih (NaOCL kadar 5,25%) sebanyak 24 kali tutup botol pemutih ukuran 4 ml, ini untuk kadar tinggi, sedangkan untuk kadar rendah cukup gunakan pemutih sebanyak dua setengah sendok teh. Alat yang diperlukan cukup panci, botol ukuran 1 liter, alumunium foil (opsional, untuk melindungi antiseptik dari sinar matahari), dan label (untuk tempat menandai tanggal kedaluwarsa, kira-kira 1 bulan setelah pembuatannya).

Langkah-langkah dalam membuatnya, pertama-tama sterilkan botol dengan air hangat. Kedua, masukkan air minum yang bersih ke dalam panci, lalu rebus selama 15 menit. Kemudian matikan api setelah selesai. Masukkan baking soda dan pemutih Aduk hingga rata. Masukkan ke dalam botol dan tutup rapat. Beri label yang berisi tanggal pembuatan hingga tanggal kadaluwarsa (satu bulan setelah pembuatan). Terakhir, lapisi botol dengan alumunium foil secara merata (ini opsional).

Antiseptik ini berguna untuk mengobati infeksi kulit, goresan kecil pada kulit, obat kumur (jangan ditelan), untuk membersihkan luka, atau sebagai cairan pembalut luka. Ada beberapa cara untuk menggunakannya, antara lain, siram secara perlahan pada kulit yang terluka atau teteskan secara perlahan ke kapas lalu tempelkan pada kulit yang terluka, dapat juga dengan diambil secukupnya untuk kumur, kemudian muntahkan kembali. Jangan sampai ditelan.

Setelah melakukan pelatihan, warga memberikan respon yang baik karena merasa mendapatkan ilmu baru dan tanpa repot-repot lagi dalam memenuhi kebutuhan barang-barang medis, apalagi bagi warga yang memiliki anak kecil yang rentan terhadap luka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun