Mohon tunggu...
AYO SADAR
AYO SADAR Mohon Tunggu... Jurnalis - BERITA

MARI SADAR dengan mengisi pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hikmah Bencana Alam "Tsunami"

10 November 2021   14:02 Diperbarui: 10 November 2021   16:10 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tsunami

Tsunami diadobsi dari bahasa Jepang yang sering dikemukakan oleh para nelayan Jepang. Tsu artinya pelabuhan dan Nami artinya gelombang, Tsunami berarti gelombang air laut besar yang menerpa daratan pelabuhan.

Walapun tidak hanya didaerah pelabuhan namun kata Tsunami telah popular oleh khalayak umum sebagai gelombang yang besar sehingga apabila ada bencana alam berupa gelombang air yang besar akibat gempa bumi, mateor jatuh, tanah longsor dari dasar permukaan laut sering disebut Tsunami.

Tsunami terbesar yang pernah terjadi sepanjang sejarah dunia berada di Teluk Lituya di pantai bagian tenggara negara bagian Alaska AS. Di Indonesia sendiri telah terjadi 8 kali ombak Tsunami yang pernah terjadi yaitu diantaranya :

1. Tsunami Sulteng (1968)

2. Tsunami Sumba (1977)

3. Tsunami Flores (1992)

4. Tsunami Banyuwangi (1994)

5. Tsunami Kepulauan Banggai (2000)

6. Tsunami Aceh (2004)

7. Tsunami Pangandaran (2006)

8. Tsunami Selat Sunda (2018)

Metode peringatan untuk menanggulangi tsunami sudah dirancang mulai dari awal abad ke 20 hingga saat ini, sudah berbagai cara diterapkan oleh negara-negara baik secara tradisional dengan menanam hutan bakau, tembok tinggi yang dibangun dan pencegahan dengan informasi teknologi bencana alam. Di Indonesia sendiri sudah memiliki badan pencegah dan pendeteksi bencana alam yaitu BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika). Bahkan sekarang BMKG sendiri telah memiliki aplikasi peringatan bencana alam melalui HP dengan aplikasi di Android atau Iphone yang dapat diinstal melalui Playstore atau Appstore.

Berfokus pada tsunami yang paling besar di Indonesia yaitu di Daerah Nangroe Atjeh Darussalam (Aceh) dengan jumlah korban sebanyak + 160.000 jiwa dengan skala 9,3 magnito selama 30 menit.

Diambil dari dampak positif dari kejadian bencana tersebut diantaranya dari segi personal seorang anak yang menerima bantuan dari pesepakbola terkenal Cristiano Ronaldo yaitu a.n Martunis menjadi anak angkat olehnya dibantu biaya hidup dan sempat dimasukan sekolah boleh oleh Cristiano Ronaldo. Jika dilihat efek globalnya yaitu :

1. Seluruh rakyat Indonesia bahkan Dunia bersatu untuk menolong Aceh tidak membedakan suku dan agama.

2. Menjadikan aceh Zona Daerah Ekslusif disahkannya RUU otonomi bebas.

3. Menjadi bahan penelitian bencana alam oleh pakar ilmuan dunia untuk menjadikan penanggulangan bencana

4. Dan yang sangat penting yaitu menjadikan Aceh bebas konflik yang sangat panjang sebelumnya.

Peristiwa konflik Aceh sangat membekas dan membuat traumatic sendiri bagi setiap orang khususnya masyarakat Aceh sendiri,

Dari peristiwa Tsunami membuat kita sama-sama sadar akan pentingnya berkehidupan sosial tanpa memikirkan Ego sendiri dan memiliki sikap saling tolong menolong,  terkadang tidak terlepas hubungan kita sebagai Insan yang memiliki Agama segala sesuatu datangnya pasti dari Tuhan YME, baik itu berupa ujian ataupun peringatan. Dikutip dari pernyataan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh Prof Farid Wajdy Ibrahim bahwa “musibah yang terjadi datangnya pasti dari ALLAH SWT yang sayang kepada hamba-NYA” disela-sela tauziahnya saat memperingati bencana tsunami.

Kembali kepada setiap peribadi manusia itu sendiri bagaimana cara mereka menanggapi/menerima bencana tersebut apakah mereka bertwaqal atau malah sebaliknya terus mengeluh dan menyalahkan keadaan dan introspeksi diri mengapa hal tersebut terjadi mungkinkah karena kurangnya keimanan dan ketaqwaan kita terhadap yang maha kuasa atau ada hal-hal yang salah yang selama ini telah kita lakukan hingga mendapat teguran dari yang Maha Kuasa untuk diri kita agar tidak meneruskan yang kita lakukan.

Semoga dari kejadian tersebut dapat menyadarkan diri kita untuk lebih mawas diri dan meningkatkan keimanan kita kepada yang Maha kuasa dan Negeri kita, selalu rukun tidak mudah dipecahbelah oleh apapun, selalu memiliki jiwa Persatuan dan jiwa solidaritas tolong menolong saat saudara kita terkena musibah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun