7. Tsunami Pangandaran (2006)
8. Tsunami Selat Sunda (2018)
Metode peringatan untuk menanggulangi tsunami sudah dirancang mulai dari awal abad ke 20 hingga saat ini, sudah berbagai cara diterapkan oleh negara-negara baik secara tradisional dengan menanam hutan bakau, tembok tinggi yang dibangun dan pencegahan dengan informasi teknologi bencana alam. Di Indonesia sendiri sudah memiliki badan pencegah dan pendeteksi bencana alam yaitu BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika). Bahkan sekarang BMKG sendiri telah memiliki aplikasi peringatan bencana alam melalui HP dengan aplikasi di Android atau Iphone yang dapat diinstal melalui Playstore atau Appstore.
Berfokus pada tsunami yang paling besar di Indonesia yaitu di Daerah Nangroe Atjeh Darussalam (Aceh) dengan jumlah korban sebanyak + 160.000 jiwa dengan skala 9,3 magnito selama 30 menit.
Diambil dari dampak positif dari kejadian bencana tersebut diantaranya dari segi personal seorang anak yang menerima bantuan dari pesepakbola terkenal Cristiano Ronaldo yaitu a.n Martunis menjadi anak angkat olehnya dibantu biaya hidup dan sempat dimasukan sekolah boleh oleh Cristiano Ronaldo. Jika dilihat efek globalnya yaitu :
1. Seluruh rakyat Indonesia bahkan Dunia bersatu untuk menolong Aceh tidak membedakan suku dan agama.
2. Menjadikan aceh Zona Daerah Ekslusif disahkannya RUU otonomi bebas.
3. Menjadi bahan penelitian bencana alam oleh pakar ilmuan dunia untuk menjadikan penanggulangan bencana
4. Dan yang sangat penting yaitu menjadikan Aceh bebas konflik yang sangat panjang sebelumnya.
Peristiwa konflik Aceh sangat membekas dan membuat traumatic sendiri bagi setiap orang khususnya masyarakat Aceh sendiri,
Dari peristiwa Tsunami membuat kita sama-sama sadar akan pentingnya berkehidupan sosial tanpa memikirkan Ego sendiri dan memiliki sikap saling tolong menolong, terkadang tidak terlepas hubungan kita sebagai Insan yang memiliki Agama segala sesuatu datangnya pasti dari Tuhan YME, baik itu berupa ujian ataupun peringatan. Dikutip dari pernyataan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh Prof Farid Wajdy Ibrahim bahwa “musibah yang terjadi datangnya pasti dari ALLAH SWT yang sayang kepada hamba-NYA” disela-sela tauziahnya saat memperingati bencana tsunami.