Mohon tunggu...
fernando -
fernando - Mohon Tunggu... -

seorang awam yg ingin belajar dr member kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gayus Besar Pelitnya Minta Ampun, Hingga Uangnya Dimakan Rayap

10 April 2010   05:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:52 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata di Dirjen pajak orang seperti Gayus bukan hanya satu, kemaren sudah terungkap ada gayus lain bernama Bahasyim dan ini tergolong Gayus Besar Assetnya diperkirakan hingga ratusan milliar, tanah puluhan hektar sekaligus menjadi lokasi pabrik dan rumah tinggal, rekening di bank swasta dgn jumlah yg sangat besar 64 M, belum dana bentuk tunai.

Dari berita yg saya baca di sini Gayus besar ternyata bakhil bin kikir alias pelit minta ampun, seorang mantan karyawan berhenti kerja di pabrik gayus besar lantaran hanya di gaji Rp. 200.000,- perbulan. dapat dibayangkan uang segitu apa dapat untuk menghidupi seseorang berikut anak istrinya. jangankan untuk satu keluarga untuk satu anggota keluarga saja uang itu tidak cukup untuk biaya hidup satu bulan.

Dan uniknya menurut pengakuan karyawan gayus besar, gaji mereka yg diterima dalam bentuk tunai pecahan 100 ribu dan 50 ribu bentuknya sudah tidak utuh lagi, uang tsb sudah bolong dimakan rayap. Tertawa saya membaca kejadian tsb sekaligus mikir bahwa uang gaji karyawan gayus besar pasti telah disimpan terlalu lama hingga dimakan rayap,  dan saya yakin uang yg disimpan ini dalam jumlah yg besar karena konon gayus besar punya bunker dalam tanah dirumahnya.

Kini si gayus besar nan pelit ini sedang menikmati hari-harinyanya didalam tahanan polda metro jaya, semoga ia segera diadili dengan hukum seberat-beratnya. dan untuk gayus-gayus yang lain bersiap-siaplah untuk segera dijemput.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun