Mohon tunggu...
EMANUEL FERNANDEZ NUMBA
EMANUEL FERNANDEZ NUMBA Mohon Tunggu... Guru - Emanuel Fernandez adalah Seorang Guru di SMAS Katolik Frateran Podor Larantuka

Emanuel Fernandez Numba, S.T Lahir di Larantuka, 14 Maret 1976 Pekerjaan: Guru Alamat: Jl. Diponegoro Lrg. Mercusuar - Kel. Sarotari Tengah - Kec. Larantuka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Catatan Kecil dari Pendidikan Guru Penggerak

15 Februari 2022   16:22 Diperbarui: 15 Februari 2022   16:34 2697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita semua memahami jika murid kita bukanlah kertas kosong. Mereka datang dengan berbagai latar belakang, kemampuan, dan potensi. Tugas kita sebagai guru adalah menjadikan latar belakang mereka sebagai pondasi kuat bagi kita dalam memimpin pembelajaran. Selain itu, Kita juga bertugas meningkatkan kemampuan dan melejitkan potensi mereka. 

Oleh karena itu, kita diharapkan memiliki keterampilan yang dapat mengarahkan anak didik untuk menemukan jati diri dan meningkatkan potensi mereka.

Salah satu keterampilan yang saya dapatkan dalam program guru penggerak  adalah keterampilan Coaching. Mengapa keterampilan coaching? Coaching diperlukan karena murid kita adalah sosok merdeka. Sosok yang dapat menentukan arah dan tujuan pembelajarannya, serta meningkatkan potensinya sendiri. Mereka hanya memerlukan dorongan dan arahan dari kita sebagai pemimpin pembelajaran untuk meningkatkan potensi mereka. 

Tentunya ini bukan hal yang mudah karena sebagai pemimpin pembelajaran terkadang kita tergoda untuk berupaya membantu permasalahan murid secara langsung dengan memberikan solusi dan nasehat. Dengan keterampilan coaching, harapannya anak didik kita menjadi lebih terarah dan dapat menyelesaikan masalahnya sendiri yang pada akhirnya dapat meningkatkan potensi mereka sendiri.

Keberhasilan seorang pemimpin dalam mengemban tugas adalah mengambil suatu  keputusan yang efektif. Keputusan-keputusan ini, secara langsung atau tidak langsung bisa menentukan arah dan tujuan lembaga yang dipimpinnya. Tentunya keputusan yang diambil akan berdampak pada mutu pendidikan yang didapatkan murid-murid.

Pada tahap kegiatan ini saya dan rekan Calon Guru Penggerak lainnya diberi tugas  berupa tugas mandiri atau tugas kelompok, selanjutnya saya harus bisa mempraktikkan aspek-aspek apa saja perlu dilakukan atau diperhatikan sebelum dan sesudah pengambilan suatu keputusan dibuat sehingga kami diharapkan dapat menjadi seorang pemimpin pembelajaran yang lebih baik, berkualitas dan mandiri. Demikian materi yang saya peroleh pada modul Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran.

Seperti yang kita ketahui bersama, sekolah wajib membangun ekosistem yang dapat merangsang kreativitas untuk menunjang keberhasilan tujuan pendidikan. Keberhasilan sebuah proses pembelajaran sangat tergantung pada cara pandang sekolah melihat ekosistemnya: apakah sebagai kekuatan atau sebagai kekurangan. 

Sekolah yang memandang semua yang dimiliki adalah suatu kekuatan, tidak akan berfokus pada kekurangan tapi berupaya pada pemanfaatan aset yang dimiliki. Sehingga pada tahapan ini saya diajarkan untuk nantinya dapat menjadi Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya.

Pengelolaan Program Yang Berdampak pada Murid, modul ini saya diajak untuk membayangkan menjadi pemimpin yang dapat menggerakkan komunitas dan lingkungan sekolah. Pemimpin penggerak yang dapat memanfaatkan potensi ekosistem untuk berdaya guna, bukan saja terhadap sekolah, tapi juga terhadap masyarakat sekitarnya.

Luar biasa, kolaborasi yang dibangun bersama Calon Guru Penggerak, bersama pengajar praktik kini melahirkan Guru Penggerak Yang akan membawa perubahan dalam transformasi pendidikan di Indonesia dan terkhusus bagi Lewotanah Lamaholot tercinta.

Semoga dengan catatan kecil ini membawa semangat perubahan bagi kita semua pejuang pendidikan. Terima kasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun