Sekolah sebagai Ekositem, Sebuah bentuk interaksi antara faktor biotik (hidup) dan abiotik (tak hidup) dapat terciptakan hubungan yang selaras dan harmonis.
Pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran menjadi lebih berkualitas dan bermakna, dengan kata lan dengan mengetahui sumber daya yang tepat dapat membantu proses belajar murid dengan lebih menyenangkan, mengambil sisi positif dan menggunakannya sebagai kekuatan dan membentuk karakter yang kuat kreatif, mandiri dan berdaya guna bagi semuanya.
Pendekatan berbasis kekurangan / masalah (deficit-based thinking) dan pendekatan berbasis aset / kekuatan (asset-based thinking).
Berbasis pada kekurangan berkutat pada masalah utama yaitu fokus pada masalah dan isu dengan langkah-langkah:
- Mengidentifikasi kebutuhan dan kekurangan dan selalu bertanya apa yang kurang ?
- Fokus mencari bantuan dari sponsor atau intitusi lan.
- Merancang program atau proyek untuk menyelesaikan masalah.
- Mengatur kelompok yang dapat melaksanakan proyek.
Berbasis kekuatan yaitu fokus pada aset dan kekuatan dan membayangkan masa depan dengan cara:
- Berpikir tentang kesuksesan yang telah diraih dan kekuatan untuk mencapai kesuksesan tersebut.
- Mengorganisasikan kompetensi dan sumber daya (aset dan kekuatan).
- Merancang sebuah rencana berdasarkan visi dan kekuatan.
- Melaksanakan rencana aksi yang sudah diprogramkan.
Tujuh modal aset sekolah yang dapat dikelola dan dimanfatkan untuk pembelajaran.
Dalam mengatasi tantangan kekurangan dalam kebutuhan pada komunitas, Kretzmann dan McKnight menunjukkan bahwa aset yang dimiliki oleh komunitas adalah kunci dari usaha perbaikan kehidupan pada komunitas perkotaan maupun pedesaan. Menurut Green dan Haines (2002) mengatakan bahwa dalam Asset building and community development, ada 7 aset utama atau di dalam buku ini disebut sebagai modal utama, yaitu:
1. Modal Sumber Daya (Manusia)
- Sumber daya manusia yang berkualitas, investasi pada sumber daya manusia menjadi sangat penting yang berhubungan dengan kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, dan harga diri seseorang.
- Pemetaan modal atau aset individu merupakan kegiatan menginventaris pengetahuan, kecerdasan, dan keterampilan yang dimiliki setiap warganya dalam sebuah komunitas, atau dengan kata lain, inventarisasi perorangan dapat dikelompokkan berdasarkan sesuatu yang berhubungan dengan hati, tangan, dan kepala.
- Pendekatan lain mengelompokkan aset atau modal ini dengan melihat kecakapan seseorang yang berhubungan dengan kemasyarakatan, contohnya kecakapan memimpin sekelompok orang, dan kecakapan seseorang berkomunikasi dengan berbagai kelompok. Kecakapan yang berhubungan dengan kewirausahaan, contohnya kecakapan dalam mengelola usaha, pemasaran, yang negosiasi. Kecakapan yang berhubungan dengan seni dan budaya, contohnya kerajinan tangan, menari, bermain teater, dan bermain musik.
 2. Modal Sosial
- Norma dan aturan yang mengikat warga masyarakat yang ada di dalamnya dan mengatur pola perilaku warga, juga unsur kepercayaan (trust) dan jaringan (networking) antara unsur yang ada di dalam komunitas/masyarakat.
- Investasi yang berdampak pada bagaimana manusia, kelompok, dan organisasi dalam komunitas berdampingan, contohnya kepemimpinan, bekerjasama, saling percaya, dan punya rasa memiliki masa depan yang sama.
- Contoh-contoh yang termasuk dalam modal sosial antara lain adalah asosiasi. Asosiasi adalah suatu kelompok yang ada di dalam komunitas masyarakat yang terdiri atas dua orang atau lebih yang bekerja bersama dengan suatu tujuan yang sama dan saling berbagi untuk suatu tujuan yang sama. Asosiasi terdiri atas kegiatan yang bersifat formal maupun nonformal. Beberapa contoh tipe asosiasi adalah berdasarkan keyakinan, kesamaan profesi, kesamaan hobi, dan sebagainya. Terdapat beberapa macam bentuk modal sosial, yaitu fisik (lembaga), misalnya asosiasi dan institusi. Institusi adalah suatu lembaga yang mempunyai struktur organisasi yang jelas dan biasanya sebagai salah satu faktor utama dalam proses pengembangan komunitas masyarakat.
3. Modal FisikÂ
Terdiri atas dua kelompok utama, yaitu:
- Â Bangunan yang bisa digunakan untuk kelas atau lokasi melakukan proses pembelajaran, laboratorium, pertemuan, ataupun pelatihan.
- Infrastruktur atau sarana prasarana, mulai dari saluran pembuangan, sistem air, mesin, jalan, jalur komunikasi, sarana pendukung pembelajaran, alat transportasi, dan lain-lain.