Mohon tunggu...
EMANUEL FERNANDEZ NUMBA
EMANUEL FERNANDEZ NUMBA Mohon Tunggu... Guru - Emanuel Fernandez adalah Seorang Guru di SMAS Katolik Frateran Podor Larantuka

Emanuel Fernandez Numba, S.T Lahir di Larantuka, 14 Maret 1976 Pekerjaan: Guru Alamat: Jl. Diponegoro Lrg. Mercusuar - Kel. Sarotari Tengah - Kec. Larantuka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Modul 3.1.a.7 Demonstrasi Kontekstual, Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

10 September 2021   20:16 Diperbarui: 24 September 2021   11:11 13336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya akan menerapkan langkah-langkah pengambilan keputusan tersebut setelah saya mempelajari modul ini dan akan berusaha semaksimal mungkin memecahkan suatu masalah yang ada dilingkungan sekolah dengan memperhatikan 9 langkah-langkah yang ada dalam modul ini. 

Jadi mulai saya mendapatkan ilmu ini maka saya akan mencoba mempraktikkan dengan kondisi kehidupan sehari-hari yang saya jalani baik dilingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakat.

Sebagai seorang pendidik, sangat merasa terbantu dengan penjelasan materi dari modul 3.1 sebab dalam kehidupan sehari-hari sering menemukan dilema tapi belum bisa mamanage sebuah keputusan dengan baik, terutama saat menemuka masalah belajar pada siswa. 

Melalui semua materi yang telah dipelajari dari modul,Sudah seharusnya memberikan keputusan yang bersifat positif sehingga membuat orang-orang diligkungan saya merasa nyaman, dan tenang. Hal itu dilakukan juga untuk memerdekan siswa dalam mencapai keselamatan dan kebahagiaan belajar.

Siapa yang akan menjadi pendamping saya dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran? Seseoarang yang menjadi teman diskusi anda untuk menentukan apakah langkah-langkah yang anda ambil telah tepat dan efektif.

Yang akan mendampingi saya dalam menerapkan atau menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dalam lingkungan sekolah tentunya Kepala Sekolah, rekan-rekan sejawat, serta anggota praktisi yang ada dilingkungan sekolah. 

Dalam hal mengukur efektivitas pengambilan keputusan, Tentunya saya dapat melihat dari refleksi saya setelah melakukan pengambilan keputusan sehingga saya bisa merasa bahwa keputusan yang saya ambil tidak ada pihak yang dirugikan atau tidak berpihak sebelah karena pengambilan keputusan yang tepat adalah mencari solusi terbaik bagaimana mendapatkan keputusan yang benar dan benar. 

Pengambilan keputusan yang tepat dalam pemimpin pembelajaran adalah pengambilan keputusan yang mampu menyeimbangkan antara dua pihak atau antara dua opsi yang ada dengan pilihan yang tepat dan benar sehingga tidak merugikan salah satunya.

Dalam mengkritisi suatu pengambilan keputusan atau membuat suatu keputusan yang kreatif, inovatif dan efisien sebagai seorang pemimpin pembelajaran maka sangat penting untuk mempraktikkan aspek-aspek apa saja yang perlu di lakukan atau diperhatikan sebelum dan sesudah pengambilan suatu keputusan. Dari pengalaman dan latar belakang tempat kita bekerja yaitu di institusi pendidikan, Dilemma etika adalah sebuah kasus yang sangat berat yang sering kita hadapi dari setiap kejadian. 

Ketika dilema etika datang dan harus kita hadapi maka kita akan selalu ada nilai-nilai kebajikan yang mendasarinya namun bertentangan dengan cinta, kasih sayang, perhatian, kebenaran, kebebasan, keadilan, persatuan, toleransi, tanggungjawab serta suatu penghargaan akan kehidupan.

Disamping itu kita sebagai pemimpin pembelajaran harus menyadari bahwa untuk unsure-unsur tersebut tidak ada aturan baku yang berlaku untuk memutuskan situasi dilemma etika karena ini bersifat relative dan bergantung pada situasi dan kondisi terjadinya suatu kejadian, arrtinya ada benarnya kita tetap berpegang pada aturan yang berlaku untuk menentukan kebenaran namun ada kalanya kita tidak bisa berpegang pada aturan karena situasi tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun