Mohon tunggu...
Fernandes Nato
Fernandes Nato Mohon Tunggu... Guru - Guru | Cricketer | Bererod Gratia

Saya adalah seorang pendidik pada sebuah sekolah swasta di Jakarta. Semoga melalui tulisan dan berbagi gagasan di media ini kita dapat saling memberdayakan dan mencerahkan. Mari kita saling follow 'tuk perluas lingkar kebaikan. Salam Kenal.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

TERLIBAT DALAM TATA DUNIA

27 Januari 2023   10:42 Diperbarui: 27 Januari 2023   15:08 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rapat Akhir Bulan Januari 2023 Pengelola CUBG KC Cikini. Foto: Fernandes Nato

Ada yang dipanggil untuk 'selibat' demi menggembalakan setiap mereka yang mengarungi dunia kehidupan yang penuh bahaya, tantangan, godaan, dan juga muslihat. Mereka telah dipilih oleh Allah untuk 'mewakafkan diri' dan bertarak demi Kerajaan Allah. Panggilan yang tidak mudah sebab mereka juga memijak bumi yang sama bersama gembalaannya dengan segala godaan yang lebih menantang.


Bila semua orang dipanggil untuk menjadi kudus, maka tugas pengudusan yang dipimpin oleh para gembala dan selibat ini juga menuntut keterlibatan dari setiap gembalaan. Kesadaran (iman)  yang lahir dari bawah (gembalaan) ini tentu selalu lebih dahsyat daya ilahinya dan menbuat tugas penggembalaan lebih menantang alih-alih lebih mudah.

Bagaimanakah tugas pengudusan dunia itu? Hanya Tuhan yang membatis kita dengan Roh Kudus, demikian kesaksian Yohanes pembatis, sedangkan Yohanes hanya mampu membatis dengan air, materi yang sering dipakai untuk membersihakan diri. Yohanes adalah kita yang melalui 'materi' dunia ini dapat saling menyucikan dan menguduskan. Tentu saja dengan kadar intensi yang baik dan melalui materi-meteri tersebut nama Tuhan yang agung akan semakin ditinggikan, dimuliakan. Tidak lebih.

Panggilan sebagai gembalaan (awan) untuk saling menguduskan ini memang tidaklah mudah dan sangat menantang. Ada tugas profesional yang harus dituntaskan dan menuntut waktu yang lebih besar demi  dapur tetap mengepul. Bersamaan dengan itu kita juga dipanggil untuk diutus mendidik sesama sehingga menjadi mandiri dalam hidup sehingga dapat menjadi garam dan terang bagi sesama.

Panggilan gembalaan atau awam ini juga menuntut pengorbanan yang tinggi. Kita harus meluangkan waktu berharga bersama keluarga demi melayani sesama. Pengorbanan ini sendiri memang telah diteladankan oleh sang Anak Manusia sendiri  dan kita yang lain hanya mengimitasi. 

Pelayanan yang dapat dilakukan oleh setiap gembalaan dalam upaya Tata Dunia adalah dengan melakukan pekerjaan profesionalnya sebaik-baiknya baik. Berkaya penuh dedikasi, bertanggung jawab, disiplin, jujur, tuntas, berhasil, dan didasari oleh kasih. Dalam pengejawantahan upaya libat dalam Tata Dunia ini juga harus didasari oleh berbagai semangat baik dari Roh Kudus (buah-buah roh) dan menggandakan buah-buah Roh Kudus lainnya. Sudahkan Anda memilih pelayanan seperti apa yang Anda lakukan untuk libat dalam Tata Dunia dalam menjawab tugas perutusan sebagai Kaum Awam?

Melayani Anggota CUBG

Salah satu wadah yang telah dicetuskan oleh gereja melalui Konferensi Wali Gereja Indonesia pada tahun 2006 untuk menciptakan pelayanan yang inklusif, baik internal gereja sendiri atau lintas iman yaitu gerakan Credit Union. Tepatnya 15 Mei tahun 2006 Credit Union Bererod Gratia (CUBG) dibentuk dengan langkah awal menjangkau seluruh karyawan di KWI-CIKINI sendiri. Langakah yang tidak main-main sebab 15 tahun kemudian CUBG ini menggelinding menjadi bola salju yang terus membesar, baik dari jumlah anggota yang bergabung juga jumlah aset yang semakin tinggi, ratusan miliar rupiah dan belasan ribu anggota yang tersebut di wilayah Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) dan juga wilayah pinggiran yang berada di bawah juridiksi keuskupan bogor.

Bagaimana mungkin CUBG yang plural ini dikategorikan sebagai gerakan gereja dalam hal ini KWI? Kita tidak boleh lupa dengan sejarah untuk menimba semangat awal berdirinya komunitas gerakan credit union tersebut. Sebab bisa jadi setalah bergelimangan aset lembaga tersebut dapat melenceng dengan sengaja dari semangat awalnya bahkan berusaha menjauh (mungkin juga memusuhi) dari rahim kudus yang telah melahirkannya.

Menjadi inklusif tentu saja tidak membuat kita memunggungi dengan sengaja rahim gereja katolik (KWI) yang telah melahirkan CUBG. Ia harus tetap menjadi semangat gerakan dalam mengarungi berbagai perjalanan yang menuju cita-cita besarnya yakni semakin banyak orang yang bergabung menjadi CERDAS, MANDIRI, dan SEJAHTERA.

Tata kelola CUBG yang semakin modern dengan pendekatan teknologi informasi dalam sistem pencatatan keuangan tentu saja menjadikan lembaga ini semakin transparan dan akuntable. Karyawan yang dilatih dan dididik terus menerus dengan berbagai keahlian membuat mereka semakin cakap dalam melayani kebutuhan setiap anggota yang tergabung dalam komunitas besar CUBG.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun