Mohon tunggu...
Fernanda yahya
Fernanda yahya Mohon Tunggu... Animator - Be spirit

Alhamdulillah

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Gigih, Tidak Kenal Lelah untuk Melakukan Perubahan di Wilayah Sekitarnya

17 Februari 2023   21:50 Diperbarui: 18 Februari 2023   07:32 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sosok pemimpin memiliki peran yang vital di dalam suatu organisasi atau perkumpulan. Pemimpin harus memiliki pengaruh yang kuat dalam pergerakan suatu organisasi agar program kerja yang dijalankan dapat mencapai hasil yang optimal. Inilah yang dilkukan oleh Saifudin Efendi, Seorang pria yang saat ini menjabat sebagai Ketua RT 02 RW 05 Kelurahan Sidokumpul Kabupaten Gresik, salah satu daerah yang terletak di Kelurahan Sidokumpul bagian barat atau lebih dikenal dengan nama "Kampung Siba".

Kampung Siba merupakan salah satu dari sekian banyak daerah yang belum memiliki peta tata kelola lingkungan dan sampah serta warganya yang terkesan acuh tak acuh jika membahas tentang lingkungan. Keadaan seperti ini sangat berpengaruh pada kelangsungan hidup masyarakat di daerah tersebut karena memiliki Lingkungan yang kotor, sehingga menyebabkan pencemaran dan berbahaya bagi kesehatan.

Berawal dari rasa prihatin dengan keadaan lingkungan di sekitarnya, Saifudin Efendi atau yang akrab disapa pak Ipunk, pada akhirnya merasa terpanggil untuk bergerak dan membuat inovasi dengan tujuan membuat Kampung Siba menjadi daerah yang sehat dan dapat mengelolah sampah secara optimal hingga tercapainya Kampung Siba menjadi kampung Zero Waste. Yaitu kawasan nol sampah dengan memilah sampah sesuai jenisnya diantaranya Residu, Daur ulang, dan Organik.

whatsapp-image-2023-02-18-at-07-21-07-63f01a3d08a8b52ff52a6c64.jpeg
whatsapp-image-2023-02-18-at-07-21-07-63f01a3d08a8b52ff52a6c64.jpeg
Dalam programnya, Ketua RT Kampung Siba mengajak para warga untuk bersama memilah sampah sesuai jenisnya sejak dari rumah dan tidak bergantung pada petugas sampah. Akan tetapi inovasi ini pada awalnya kurang bisa di terima oleh beberapa warga di Kampung Siba karena dinilai merepotkan dan kurang efektif. 

Sebagian warga lebih memilih untuk tidak memilah sampah dan yang paling buruk adalah membuang sampah sembarangan.
Seolah tidak ingin menyerah, Saifudin Effendi selaku ketua RT memutar otak agar bagaimana inovasi yang digagas dapat terlaksana. Akhirnya beliau bertekad melakukan penghijauan dan pemilahan sampah secara menyeluruh di Kampung Siba secara individu. 

Hal ini tentu tidak mudah mengingat wilayah Kampung Siba yang tidak terlalu luas akan tetapi di dalamnya terdapat pemukiman warga yang cukup padat. Semua ini dilakukan karena Saifudin Efendi menilai bahwa metode sosialisasi atau komunikasi dua arah yang telah dilakukan sebelumnya dinilai kurang efektif.

Penghijauan dan pemilahan secara mandiri ini bertujuan agar warga dapat merasakan sendiri bagaimana dampak ketika lingkungan sekitarnya berubah menjadi lebih bersih dan sehat. 

Setelah merasakan perubahan, warga yang dulunya acuh akhirnya mulai memiliki rasa kepedulian dan kepemilikan terhadap daerahnya sendiri. Warga yang dulu tidak mau memilah sampah atau bahkan membuang sampah sembarangan akhirnya sadar dan mau memilah sampah sesuai kategorinya sejak dari rumah.

Melihat warga yang mulai antusias, Saifudin Efendi tidak serta merta langsung menggencarkan aturan tentang zero waste dan pengelolahan sampah. Beliau lebih memilih untuk mengajak warga untuk berkolaborasi dalam menyalurkan ide ide kreatif yang bisa membuat kampung Siba menjadi lebih bersih, rapih, dan meriah. Strategi ini dilakukan karena beliau sadar ketika warga Kampung Siba diikat oleh aturan maka akan semakin banyak yang merasa terbebani dan akhirnya membangkang. Beliau lebih memilih untuk berkolaborasi dan menumbuhkan rasa kepemilikan.

"meskipun saya lihat sudah baik (antusias warga) saya tetap tidak mau untuk membatasi mereka dengan aturan. Lebih baik saya berkolaborasi agar program yang sudah dijalani ini bisa berkembang dan manfaatnya dapat dirasakan warga," ujar Saifudin Efendi.

Tidak berhenti di situ, Ketua RT Kampung Siba terus melakukan inovasi dengan menggelar berbagai kegiatan lingkungan yang melibatkan warga. Salah satunya adalah kegiatan AKSA (Analisis Karakteristik Sampah). Dimana warga di beri edukasi tentang tata cara pengelolahan sampah serta memilah sejak dari rumah. Setelah memilah sampah maka akan dilakukan Brand Audit, yaitu pendataan sampah berdasarkan produsennya. Dengan begitu dapat diketahui daya konsumsi warga dan juga produsen mana yang menjadi Top Polutter. Kegiatan ini merupakan salah satu langkah untuk tercapainya Kampung Siba menuju kampung Zero Waste. Dalam kegiatan ini Kampung siba berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik dan beberapa lembaga lingkungan diamtaranya ECOTON dan Pattiro.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun