Mohon tunggu...
Fernanda
Fernanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa yang gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pembuatan Pupuk Organik Dari Kulit Bawang Limbah Produksi Bawang Goreng Di Desa Sukatani Depok

18 Desember 2024   17:34 Diperbarui: 18 Desember 2024   17:05 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Desa Sukatani, yang terletak di Depok, Jawa Barat, memiliki potensi besar dalam sektor pertanian dan produk olahan, terutama bawang goreng. Bawang goreng dari desa ini telah dikenal karena kualitasnya yang tinggi dan cita rasanya yang khas, menjadikannya salah satu produk unggulan daerah. Meski memiliki potensi besar umumnya pelaku usaha kurang peduli terhadap limbah kulit bawang merah hasil pengolahan produksi mereka, Kesadaran masyarakat terhadap limbah masih sangat kurang dikarenakan kurangnya pengetahuan mereka terhadap dampak dan juga nilai limbah itu sendiri, maka dari itu kami hadir untuk memberikan sebuah pembaharuan dalam industri mikro bawang goreng untuk mengatasi masalah limbah bawang goreng sehingga mempunyai nilai.
Limbah kulit bawang memiliki manfaat sebagai Sumber Nutrisi Tanaman karena mengandung Kalium (K): Mendukung pembentukan bunga dan buah, serta memperkuat batang tanaman. Fosfor (P): Merangsang perkembangan akar dan meningkatkan proses fotosintesis. Kalsium (Ca): Memperbaiki struktur tanah dan mencegah kerontokan bunga atau buah. Antioksidan: Mengandung senyawa fenolik yang bisa membantu menjaga kesehatan tanah. Kulit bawang goreng Meningkatkan Kesuburan Tanah, Kulit bawang membantu memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kemampuan tanah menahan air dan nutrisi. Penggunaan rutin dapat memperkaya tanah secara alami dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Kulit bawang memiliki manfaat untuk mengurangi limbah organik dengan memanfaatkan limbah kulit bawang sebagai pupuk, Anda berkontribusi pada pengurangan sampah dapur dan mengurangi dampak lingkungan. Kulit bawang mengusir hama dan penyakit, kulit bawang memiliki senyawa sulfur yang dapat mengusir serangga dan beberapa jenis jamur atau bakteri yang merugikan tanaman. Kulit bawang memiliki manfaat mempercepat kompos. Campuran kulit bawang ke dalam kompos mempercepat


proses dekomposisi, karena kaya akan karbon dan senyawa organik. Kulit bawang juga membantu menyeimbangkan rasio karbon dan nitrogen dalam kompos.
Program pengabdian kepada masyarakat yang berfokus pada pemanfaatan limbah kulit bawang pelaku usaha bawang goreng di Desa Sukatani menjadi sangat relevan dalam konteks ini. Melalui pelatihan dan pendampingan, pelaku usaha dapat dilatih bagaimana mengolah limbah secara profesional. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai, pelaku usaha diharapkan dapat memanfaatkan limbah bawang secara optimal.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi pelaku usaha bawang goreng di Desa Sukatani untuk lebih mandiri dan kompetitif dalam pengelolaan limbah. Dengan demikian, Desa Sukatani dapat terus berkembang sebagai pusat pengolahan industri mikro yang maju

Adapun tujuan dari program ini adalah sebagai berikut:
1. Memahami secara mendalam masalah limbah kulit bawang dalam industri bawang goreng
2. Mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan oleh industri bawang goreng, sehingga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
3. Meningkatkan kualitas tanah dengan limbah kulit bawang karena kaya akan unsur hara dan bahan organik yang dapat meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah, dan meningkatkan kapasitas retensi air.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun