Kegiatan alih fungsi lahan yang sering terjadi saat ini banyak disebabkan oleh bertambahnya jumlah penduduk serta meningkatnya kegiatan pembangunan yang akhirnya mengakibatkan tingginya permintaan dan kebutuhan terhadap lahan.Â
Hal itulah yang menjadi faktor alih fungsil ahan menjadi marak di masyarakat. Kurangnya intensif yang diberikan kepada pemilik lahan sertad ampak dari proses urbanisasi yang juga memberikan pengaruh meluasnya aktivitas manusia di daerah perkotaan. Adanya kegiatan fungsi lahan akan berdampak pada kondisi lingkungan di sekitarnya dan juga kondisi sosial ekonomi masyarakatnya.
Sejak beberapa tahun belakangan ini tinggal kawasan gersang karena persawahan berganti dengan tembok-tembok tinggi masyarakat. Hal ini dikarenakan mulai bergantinya lahan persawahan penjadi kawasan perumahan penduduk. Tak hanya pergantian lahan saja, tetapi juga terjadi perubahan beberapa faktor seperti peningkatan suhu udara, kebersihan lingkungan yang menurun, dan terganggunya keseimbangan ekosistem sekitar.
Pertumbuhan perekonomian pada suatu daerah pasti menuntut pembangunan infrastruktur baik berupa jalan, bangunan industri dan pemukiman. Akibatnya permintaan terhadap lahan untuk penggunaan non pertanian yang semakin meningkat akan mengakibatkan banyak lahan persawahan di sekitar perkotaan mengalami alih fungsi. Sungguh Ironis dalam proses pembangunan negeri ini alamnya dirusak. Bahkan, BPS memperkirakan bahwa 10 tahun lagi hanya tersisa sepertiga lahan pertanian yang masih ada. Singkatnya alih fungsi lahan pertanian saat ini masih dianggap remeh kasusnya jika memikirkan masa depan mungkin tidak ada lagi lahan pertanian yang tersisa karena banyaknya sektor industri.
• Strategi Mengatasi Alih Fungsi Lahan
Solusi dari alih fungsi lahan mengetahui hubungan antara percepatan jumlah penduduk dengan percepatan jumlah alih fungsi lahan, kondisi sosial ekonomi masyarakat petani setelah alih fungsi lahan, dampak alih fungsi lahan terhadap lingkungan.
Alih fungsi lahan pertanian memerlukan perhatian yang serius untuk membangun kesejahteraan masyarakat petani sendiri. Visi kebijakan yang harus memiliki keberpihakan kepada peningkatan kesejahteraan petani Indonesia. Pembangunan masyarakat petani perlu diarahkan kepada penciptaan sektor pertanian sebagai lapangan usaha yang menarik, sehingga konservasi lahan pertanian ke non pertanian dapat diminimalisir bahkan dicegah secara alamiah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H