Mohon tunggu...
Fernanda Dewa
Fernanda Dewa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Pemikir

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Westernisasi dalam Hubungannya dengan Budaya Islam

7 Juni 2023   20:42 Diperbarui: 7 Juni 2023   20:47 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewasa ini teknologi informasi sudah sangat berkembang dengan diikutinya persebaran informasi yang semakin pesat. Orang-orang dapat mengetahui informasi dari berbagai belahan dunia hanya dalam genggaman. Budaya dari suatu daerah ujung selatan hingga ke ujung utara dapat dengan mudah menyebar lewat media informasi. Begitu halnya dengan Westernisasi, dimana pengaruh budaya barat merasuki pola kehidupan masyarakat.

Westernisasi berasal dari kata "westernize" yang secara harfiah bermakna "membaratkan". Koentjaraningrat mengatakan "westernisasi itu adalah usaha meniru gaya hidup orang Barat secara berlebihan, meniru dari segala segi kehidupan baik dari segi fashion, tingkah laku, budaya dan lainnya". Orang yang sudah terpengaruh westernisasi mempunyai pola hidup yang berkiblat pada gaya hidup barat. Budaya kebarat-baratan ini dianggap sebagai budaya yang tren dan relevan pada masa kini, memberikan kebebasan, keren dan modis, serta sebagai alternatif dari budaya yang sudah ada. Hal ini kemudian membuat budaya kebarat-baratan sangat digemari oleh remaja zaman sekarang yang menilai jika mempunyai gaya hidup kebarat-baratan dapat dibilang keren.

Islam adalah agama yang datang dari Allah SWT yang Ia turunkan melalui rasulNya Muhammad SAW. Inti dari ajaran Islam adalah mengesakan Allah dan berbuat baik terhadap semua makhluk beserta seluruh alam semesta beserta isinya. Islam juga menekankan manusia untuk mentaati perintah tuhan dan menjauhi segala larangannya agar bahagia dunia akhirat. Islam juga merupakan agama universal dan dinamis, dimana ajaran dalam agama islam dapat memberikan petunjuk dan relevan terhadap budaya manapun serta tak lekang oleh zaman. Islam juga mempunyai aturan-aturan yang dapat dibilang ketat namun masih sangat bisa untuk dilakukan yang dimana bertujuan agar para pengikutnya mempunyai pedoman hidup yang baik dan benar. 

Hal ini mungkin yang membuat ajaran agama islam kurang diterima dikalangan remaja karena kurang adanya kebebasan yang menurut mereka membatasi kebebasan dalam berekspresi. Sehingga meskipun mereka islam tetapi gaya hidupnya cenderung mengikuti gaya hidup barat atau bisa dibilang islam tetapi kebarat-baratan. Pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai pengaruh westernisasi terhadap ajaran islam dewasa ini..

Dalam hubungan antara budaya barat dan ajaran islam tentunya sangat bertolak belakang. Namun, seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan suatu kebudayaan di suatu tempat lama kelamaan dapat mempengaruhi nilai dan kebudayaan asli tempat itu. Sebelum memasuki pengaruh westernisasi terhadap ajaran islam, Westernisasi juga bisa dibilang agenda barat untuk menyebarluaskan pengaruhnya meskipun tidak terlihat sebagai aksi langsung. Tentunya jika kita sadar budaya barat dengan ajaran islam sangat terlihat jelas perbedaannya, mulai dari  nilai, gaya hidup, cara berperilaku, dan sebagainya. 

Westernisasi telah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap budaya Islam di berbagai negara. Beberapa dampak dari westernisasi terhadap budaya Islam meliputi:

1. Pengaruh dalam gaya hidup: Westernisasi telah membawa perubahan dalam gaya hidup masyarakat Muslim, terutama di perkotaan. Pengaruh gaya hidup Barat dapat terlihat dalam mode pakaian, gaya rambut, makanan, hiburan, dan kebiasaan sehari-hari. Beberapa orang Muslim mungkin mengadopsi beberapa aspek dari gaya hidup Barat, yang dapat berdampak pada tradisi dan praktik Islam yang lebih tradisional.

2. Nilai dan moral: Westernisasi juga telah mempengaruhi persepsi nilai dan moral dalam budaya Islam. Nilai-nilai seperti individualisme, kebebasan berekspresi, dan konsumerisme yang diadopsi dari Barat mungkin bertentangan dengan nilai-nilai Islam tradisional yang mengedepankan kesederhanaan, solidaritas sosial, dan ketaatan terhadap ajaran agama.

3. Teknologi dan media: Westernisasi telah membawa perkembangan teknologi dan media yang berdampak pada budaya Islam. Penggunaan internet, media sosial, dan televisi Barat memungkinkan akses mudah terhadap informasi dan hiburan global. Ini dapat mengubah persepsi dan pemahaman masyarakat Muslim terhadap agama, tradisi, dan norma-norma sosial.

Penting untuk dicatat bahwa islam tidak melawan westernisasi sebagai entitas keseluruhan. Sebaliknya, tanggapan terhadap westernisasi dalam budaya Islam dapat bervariasi tergantung pada konteks sosial, budaya, dan keyakinan individu atau kelompok Muslim. Berikut ini adalah beberapa cara di mana beberapa kelompok Muslim atau individu menghadapi atau menanggapi westernisasi:

1. Pendidikan dan Pengetahuan: Beberapa kelompok Muslim mendorong pendidikan dan pengetahuan yang lebih baik tentang ajaran Islam dan sejarah Muslim. Mereka berpendapat bahwa dengan pemahaman yang lebih baik tentang agama mereka, individu Muslim dapat mempertahankan identitas keislaman mereka saat berinteraksi dengan pengaruh Barat.

2. Mempertahankan Nilai dan Prinsip-prinsip Islam: Individu atau kelompok Muslim yang ingin melawan westernisasi dapat berusaha untuk mempertahankan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari mereka. Mereka mungkin mengikuti ajaran agama secara ketat dan menolak pengaruh yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.

3. Pengembangan Ekonomi dan Kemandirian: Beberapa negara Muslim telah melihat westernisasi sebagai dominasi ekonomi dan politik Barat. Untuk menghadapi hal ini, mereka berusaha mengembangkan ekonomi domestik, mempromosikan kemandirian dan mempertahankan identitas budaya mereka.

Dalam kesimpulannya, respons terhadap westernisasi dalam budaya Islam beragam. Ada yang mengadopsi beberapa aspek dari Barat, sementara yang lain lebih berusaha mempertahankan nilai-nilai dan identitas Islam. Apa pun pendekatan yang diambil, penting untuk diingat bahwa ada keragaman besar dalam masyarakat Muslim dan pandangan individu yang dapat berbeda satu sama lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun