Bandara-bandara tersebut telah membuktikan bahwa konektivitas sebuah bandar udara dapat juga ditopang oleh sebuah kereta api bandara. Sejak lama memang terdapat simpang siur berita tentang dibangunnya, namun menurut laman SINFRA Pemerintah Provinsi Jatim, status proyek ini mendapatkan prioritas P2 dan masih di tahap Perencanaan dengan nilai investasi mencapai Rp 1 Triliun.Â
Selain konektivitas bandara, juga masih ada sejumlah titik di Surabaya yang masih terkena macet yaitu di wilayah Bundaran Taman Pelangi di Surabaya Selatan. Bundaran ini sangatlah padat dengan kendaraan di jam-jam berangkat dan pulang kerja. Kemacetan dan kepadatan yang dihasilkan dari bundaran ini dapat mengular ke Jalan Raya A. Yani.Â
Sebagai respon dari kemacetan yang terjadi di bundaran ini, pemerintah kota telah mengumumkan bahwa proyek underpass maupun overpass/flyover sedang dikaji untuk menentukan solusi mana yang lebih baik diterapkan.Â
Di satu sisi dengan adanya proyek ini, jalanan akan bertambah yang seharusnya dapat mengurangi kemacetan pada bundaran ini, namun di sisi lain pemerintah juga dapat terus mendorong sistem dan layanan transportasi publik untuk lebih menjamah seluruh area dengan harapan bisa mengurangi jumlah kendaraan pribadi di Surabaya.Â
Terdapat juga sejumlah proyek lain yang sedang direncanakan maupun dikaji seperti Surabaya Regional Railway Line atau SRRL, ART atau Autonomous Rail Rapid Transit, hingga MRT dan LRT, juga jalan lingkar baru yaitu OERR atau Outer Eastern Ring Road kabarnya semua dalam proses untuk perencanaan maupun studi kelayakan. Tentu harapannya, proyek-proyek tersebut dapat segera direncanakan dan dikaji, hingga realisasinya dapat segera terjadi dan masyarakat dapat segera menerima imbas positifnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H