Pendidikan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai cita-cita yang peserta didik inginkan dimasa mendatang. Â Pendidikan diperlukan untuk membentuk generasin muda yang dapat berpikir kreatif dan inovatif sehingga mencerdaskan anak bangsa. Masa depan suatu bangsa pada umumnya akan ditentukan oleh proses pendidikannya, oleh karena itu sebagai generasi penerus hendaklah mencapai pendidikan setinggi-tingginya. Pendidikan menentukan perilaku seseorang, orang yang berpendidikan akan tampak pada sikap,ucapan dan pergaulannya.Â
Motivasi belajar anak adalah suatu nilai dan suatu dorongan untuk belajar. Setiap anak memiliki motivasi berbeda-beda termasuk motivasi belajarnya. Secara keseluruhan anak-anak adalah penjelajah yang selalu ingin tahu. Motivasi anak semakin tinggi sesuai bertambahnya usia pada anak. Motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh individu dapat tercapai sesuai keinginan anak. Apabila seorang anak memiliki tekanan di dalam kehidupannya mungkin berasal dalam pola pengasuhan orangtua maka motivasi anak akan menurun sehingga menyebabkan anak tidak bersemangat dan kurang percaya diri.
Pola asuh terdiri dari dua kata yaitu pola yang berarti corak, model, sistem, cara kerja, bentuk atau struktur yang tetap. Sedangkan asuh berarti menjaga, merawat atau mendidik anak kecil, membimbing, membantu, dan melatih. Peran Pola asuh orangtua adalah pola perilaku yang diterapkan orangtua kepada anak dan bersifat relatif konsisten dari waktu ke waktu. Disamping itu, pola asuh juga berarti suatu bentuk kegiatan merawat, memelihara dan membimbing yang dilakukan orangtua kepada anak-anaknya agar anak dapat mandiri, tumbuh dan berkembang secara sehat dan mandiri. (Santrock, 2002) mengemukakan bahwa pola asuh merupakan cara atau metode pengasuhan yang digunakan orang tua agar anak-anaknya dapat tumbuh menjadi individu-individu yang dewasa secara sosial. Jadi pola asuh orang tua adalah suatu keseluruhan interaksi antara orang tua dengan anak, dimana orangtua bermaksud menstlimulasi anaknya dengan mengubah tingkah laku, pengetahuan serta nilai-nilai yang dianggap paling tepat oleh orang tua, agar anak dapat mandiri, tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal.Â
Menurut Baumrind pola asuh otoriter (parent oriented) adalah pola asuh menekankan segala aturan orang tua harus ditaati oleh anak. Pada pola asuh akan terjadi komunikasi satu arah. Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola yang menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri. pola asuh orang tua otoriter adalah pola asuh yang menekankan segala aturan orang tua harus ditaati oleh anak. orang tualah yang memberikan tugas dan menentukan berbagai aturan sehingga anak lebih patuh dan tunduk atas peaturan. Pola asuh otoriter dapat membentuk konsep diri anak yang negatif karena anak merasa tertekan, dikekang dan tidak bebas dalam hal apapun.
Dalam kamus bahasa indonesia, otoriter berarti berkuasa sendiri dan sewenang-wenang. Menurut (Singgih D Gunarsa dan Ny,Y Singgih D. Gunarsa, 1995) pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola yang menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri.7
Dalam (Zahara Idris dan Lisma Jamal, 1992) menyatakan bahwa pola asuh otoriter memiliki ciri-ciri diantaranya adalah sebagai berikut:Â
- Anak harus mematuhi peraturan-peraturan orang tua dan tidak boleh membantah
- Orang tua cenderung mencari kesalahan-kesalahan anak dan kemudian menghukumnya
- Orang tua cenderung memberikan perintah dan larangan kepada anakÂ
- Jika terdapat perbedaan pendapat antara orangtua dan anak, maka anak dianggap pembangkang
- Orang tua cenderung memaksakan disiplin
- Orang tua cenderung memaksakan segala sesuatu untuk anak dan anak hanya sebagai pelaksana
- Tidak ada komunikasi antara orangtua dengan anak.Â
Pola asuh orang tua yang otoriter tentu memiliki akibat positif dan negatif berdasarkan ciri-ciri pola asuh orang tua otoriter sebagai berikut:Â
1). Kelebihan dari pola asuh orang tua otoriter yaitu;
- Anak sangat patuh terhadap orang tua dan tidak berani menentang peraturan yang ditetapkanÂ
- Anak sangat disiplinÂ
- Anak merasa memiliki tanggung jawab karena takut dikenai hukumanÂ
- Anak memiliki kesetiaan yang tinggi terhadap orang tua
 2). Kekurangan dari pola asuh orang tua otoriter yaitu;
- Pribadi anak menjadi suka menyendiri, mengalami kemunduran kematangan, dan tidak bisa menyelesaikan permasalahan sendiriÂ
- Kurangnya inisiatif dan kreasi dari anakÂ
- Anak bertanggung jawab karena takut dihukuman
- Pemalu dan ketinggalan pergaulan dengan temannya
- Sering merenung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H