Mohon tunggu...
F. Norman
F. Norman Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Pemerhati Sosial dan Politik Amatiran....

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Saya 100% Percaya Pahlawan Revolusi Disiksa, Logika dari Kesaksian Anak Korban

22 September 2017   09:27 Diperbarui: 22 September 2017   09:38 31301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Catherine Pandjaitan (depan, kedua dari kiri), putri sulung Mayjen Anumerta DI Pandjaitan bersama keluarga di depan Monumen Pancasila Sakti (dok:VOA)

Ada pihak-pihak yang mencoba menafikan bahwa para Pahlawan Revolusi yang dibawa hidup-hidup ke lubang buaya tidak mengalami penyiksaan. Mereka berusaha "memperhalus" apa yang menimpa para pahlawan revolusi itu bahwa mereka "hanya" ditembak tanpa ada penyiksaan sekalipun. Hal itu sekarang yang penulis banyak lihat di pemberitaan dan medsos belakangan ini.

Dari kesaksian tiga orang anak Pahlawan Revolusi yaitu Agus Wijoyo (anak dari Brigjen Sutoyo Siswomihardjo), Amelia Yani (anak dari Letjen A. Yani) dan Chaterine Panjaitan (anak dari Brigjen Donald Isaac Panjaitan) atas perlakuan dan gerak-gerik pasukan yang menculik bapak mereka, dan dengan memakai pola berpikir secara logika, saya menarik kesimpulan 100% Pahlawan Revolusi yang dibawa hidup-hidup ke Lubang Buaya mengalami penyiksaan sebelum diberondong oleh peluru.

Inilah fakta-fakta sebagai dasar yang menjadi landasan kesimpulan saya (lihat yang di tebalkan)

Agus Widjoyo:

Saat itu kami sekeluarga ada di rumah. Kami hanya punya dua kamar, orang tua saya di kamar depan dan saya di kamar belakang. Kebetulan jalan di samping rumah sedang terbuka lebar karena garasi direnovasi.

Sehingga mereka datang dan bisa langsung masuk ke belakang rumah. Mereka menggedor kamar pembantu yang membawa kunci pintu, mengambilnya dan kemudian masuk ke dalam rumah.

Mereka banyak sekali. Saya hanya mendengar dari dalam kamar. Perilaku mereka kasar, menusuk-nusuk pintu dengan sangkur. Tidak ada penggunaan senjata api.

Tidak ada gunanya perlawanan, ayah lalu keluar mengikuti mereka.

Amelia Yani:

Amelia Yani putri Jenderal Ahmad Yani yang sekarang menjadi Dubes RI untuk Bosnia (dok: KemLu)
Amelia Yani putri Jenderal Ahmad Yani yang sekarang menjadi Dubes RI untuk Bosnia (dok: KemLu)
Sebelum ditembak,"Ayah kami meninju salah satu Cakrabirawa yang berani membentak beliau dan tinju langsung mendarat di kepala seorang Cakrabirawa yang langsung roboh," ucapnya lagi.

"Ayah berbalik dan menutup pintu kaca. Dalam jarak 1,5 meter, tembakan beruntun tepat mengenai ayah kami," ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun