Suara Jokowi Saat Pilpres 2014 Di Jatim
Jika menilik basis suara di PKB yang sangat kuat di Jawa Timur, pasangan Jokowi-JK meraup 11.669.313 suara (53,17 persen) di Pemilihan Presiden 9 Juli 2014. Sedangkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa hanya memperoleh 10.277.088 suara (46,83 persen). Selisih kedua pasangan itu sekitar 1,4 juta suara.
Suara Jatim ini menyumbang 16,48 percen dari raihan Jokowi-JK secara nasional yaitu 70.997.833 sementara pasangan Prabowo-Hatta memperoleh 62.576.444 suara.
Ini merupakan suara yang signifikan, apalagi PKB juga punya pengaruh yang tidak sedikit di Jawa Tengah. Padahal kita ketahui Jawa Timur dan Jawa Tengah menjadi kunci kemenangan Capres Jokowi JK pada Pilpres yll.
Di Jawa Tengah Capres urut 2 ini mendapat 12.959.540 suara, sedangkan pasangan capres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa hanya mendapatkan 6.485.720 suara. Artinya JKW-JK surplus sekitar 6,5 juta suara di Jawa Tengah.
Artinya gabungan Jatim dan Jateng, Capres JKW-JK mendapat surplus sekitar 7,9 juta suara, ini sangat signifikan untuk mengimbangi kekalahan mereka di Jawa Barat. Dimana pasangan Prabowo-Hatta justru surplus 4,6 juta suara (14.167.381 suara VS 9.530.315 suara).
Sehingga, dengan kemenangan besar di Jatim + Jateng sebesar 7,9 juta maka JKW-JK dapat mengatasi defisit besar di Jawa Barat. Sehingga gabungan Jabar-Jateng-Jatim pasangan JKW-JK tetap surplus 3,3 juta suara. Â
Kesimpulannya, kunci kemenangan pasangan JKW-JK pada Pilpres kemarin adalah kemenangan besar yang diraup di Jateng dan Jatim dengan selisih 7,9 juta suara. Sedikit besarnya ada pengaruh PKB disana.
Penutup
Jadi tidak mustahil Jokowi gentar terhadap ancaman Cak Imin dan PKB nya, yang tidak akan mendukung Jokowi pada Pilpres 2019 nanti. Ini sama saja berpotensi menggorogoti suaranya nanti.
Strategisnya dukungan PKB tercermin dengan kekuatan PKB di kabinet, lihat saja 3 menteri dari PKB, dua kali reshiffle kabinet porsi PKB tetap sama alias tidak berkurang. Padahal kita ketahui prestasi menteri dari PKB tidak cemerlang-cemerlang banget.