Banjir parah yang terjadi pada Minggu dan Senin ini mengingatkan Jokowi dan semua kalangan yang dan mendorongnya untuk “nyapres” untuk berhitung ulang, banjir yang terjadi saat ini membuka mata kita bahwa ada PR besar di DKI yang harus di selesaikan secara tuntas. PR ini mustahil diselesaikan jika hanya menurutkan syahwat menggapai kekuasaan yang lebih tinggi. Lihatlah data dari BPBD DKI Jakarta yang menunjukan betapa masifnya banjir yang terjadi dalam dua hari ini, hingga Senin (13/1/2014) pukul 07.00, ada 276 RT, 75 RW di 31 kelurahan di 18 kecamatan terendam banjir. Daerah banjir yang terparah terjadi Cawang, Cililitan, Bidara Cina, dan Kampung Melayu. Di Kelurahan Kampung Melayu Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, banjir merendam 1.508 rumah (3.427 jiwa). Pengungsi 212 jiwa. Dan patut diingat, selain banjir masih ada sederet PR yang tidak kalah besarnya seperti membenahi kemacetan dan transportasi publik yang aman dan nyaman. Jika Jokowi setuju “nyapres” maka jangan berharap Jokowi all out mengurus Jakarta mulai bulan Mei ini, sebab di awal Mei adalah penetapan hasil pemilu legislatif. Berangkat dari sana, PDIP akan segera membentuk Koalisi untuk mengusung Capresnya. Sebab KPU hanya memberikan waktu kurang dari 10 hari kepada partai atau koalisi partai untuk mengajukan Capresnya. Bagi penulis, adalah lebih mulia Jokowi menuntaskan semua janji-janjinya yang telah diucapkannya saat kampanye Pilgub DKI tahun 2012 lalu. Harap diingat, Jokowi dipilih rakyat untuk menuntaskan persoalan Jakarta bukan untuk batu loncatan ke jabatan lainnya seperti RI 1. Selain itu, jika Jokowi mundur ditengah jalan dalam memimpin Jakarta, itu menjadi preseden yang buruk bagi pejabat lainnya. Para Kepala Daerah yang sedang menjabat akan menjadi kutu loncat dan mengincar jabatan lebih besar, pada akhirnya rakyatlah yang menderita akibat ketidaksinambungan kepemimpinan di daerah. Nama Jokowi akan melegenda seperti halnya Bang Ali jika ia tidak menurutkan nafsu pendukungnya dan konsisten membenahi dan membangun Jakarta. Jika ia sukses nantinya, itu menjadi bekal yang tak ternilai besarnya untuk ikut Pilpres 2019, disaat ia memasuki periode kedua kepemimpinannya (itupun jika terpilih lagi, hanya Tuhan yang tahu). Pesan Penulis, tetaplah Pak Jokowi di Jakarta hingga akhir masa jabatan… ingat lho Pak… Jabatan Guburnur DKI itu adalah amanah yang sungguh besar dari rakyatmu..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H