Mohon tunggu...
Ferliam Felianto
Ferliam Felianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Siswa sekolah Kristen Kanaan Jakarta, ingin menjadi penulis terkenal

Hobi saya adalah menggambar, saya juga sering bermain game

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Pelita Manju Pembuat Onar! - Masalah Pertama Sekolah Pelita Raya,Camping! - Alur Cerita Bakwan Fight Back Episode 6 Pov Pelita Raya

7 Oktober 2024   22:14 Diperbarui: 8 Oktober 2024   03:37 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Pagi hari yang cerah, Bhima mulai membiasakan dirinya untuk bangun pagi, waktu sekolah masih sangat lama, Bhima berencana untuk menjemput Odo ke rumahnya. Sampainya dirumah Odo dia tidak menemukan keberadaannya, tak lama Odo muncul diluar, Bhima bertanya kenapa Odo keluar, Odo menjawab dirinya pergi ke indomaret untuk membeli pilox, Odo pergi dengan keadaan belum mandi dan dia akan segera mandi padahal waktu berangkat sekolah hanya tinggal setengah jam. Akhirnya mereka pergi menaiki mobil Bhima, Bhima mengebut karena waktu hanya tersisa sedikit hingga menyebabkan Odo hampir terlempar dari mobil.

Di sekolah, mereka bertemu Arshaka dan segera berkumpul di kelas, banyak murid yang belum hadir, Bhima menyamperi Ian dan berkata "Ian,seperti biasa ya nanti ke kantin." . Bel berbunyi, pak Matthias datang ke kelas. "Siapa teman-teman kalian yang belum masuk?" Tanya pak matthias, ditengah pelajaran Bhima mengantuk dan tertidur, tiba-tiba pak Matthias meneriaki Bhima dan meminta tugas biologi, Odo juga ditagih tugasnya, tapi ia lupa dan menghukum murid lain yang juga tidak mengerjakan, ada Odo,Bhima,Selena,dan Arshaka. 

Mereka disuruh lari keliling lapangan, tidak ada tapi-tapian, akhirnya mereka terpaksa untuk menerima hukuman tersebut, Bhima berbicara kepada Selena tentang kemenangannya di pertandingan tinju kemarin, Selena mulai kesal karena teringat kembali saat mereka merayakan Bhima dan Selena berkelahi membuat suasana menjadi tidak nyaman, ditengah kesibukan mereka berlari Odo pingsan karena tidak kuat, tampaknya Bhima ingin membuat hubungan dengan Selena karena dia adalah orang yang jago bela diri. 

Sementara itu Odo dan Arshaka bersantai kemudian lanjut berlari lagi, setelah itu Adela datang dan memberitahu bahwa mereka boleh kembali ke kelas, mereka pun kembali ke kelas, pak Matthias mengadakan kuis tebak-tebakan, ditunjukan gambar hewan yang ditutupi kepalanya dan mereka disuruh untuk menebak, Bhima menjawab "ITU PASTI AYAM PAK!" Karena gambar menunjukan tubuh ayam. 

"SALAH!" Kata pak Matthias, mereka pun terheran-heran hingga Selina maju dan berkata "Itu dinosaurus pak" , "BENAR" kata pak Matthias yang membuka kepala hewan yang menunjukan itu adalah dinosaurus, kemudian mereka belajar tentang sejarah manusia. Di tengah penjelasan Bhima mengirim pesan kepada Ian "lu tugasnya gimana tadi kita di panggil,AWAS LU YA" ketika jam pelajaran berakhir mereka sepeti biasa ke kantin, Bhima memarahi Ian, Bhima memukul Ian hingga terkapar lagi, Bhima mengira bahwa jawaban Ian diganti sehingga berbeda dengan jawaban mereka, kemudian Bhima meminta dua juta kepada Ian, pembicaraan diselak Odo dengan licik "Ini marena ada anggota baru nambah lagi sejuta" Bhima membalas "OHHH BENER JUGA YA, TIGA JUTA TIGA JUTA CEPET" Ian mengherankan mereka karena tiba-tiba bertambah nominalnya, Arshaka mengancam Ian sambil mengeluarkan pipa paralon "yaudah gini karena si Odo dan Arshaka mintanya tiga juta yaudah DARIPADA TIGA JUTA KALI TIGA Lu mau?" 

Sambil mereka bertiga mengancam Ian akhirnya memberikan uangnya kepada Bhima, Ian menjajani mereka bertiga, Odo menjelaskan bahwa ia membawa pilox untuk mencoret-coret dinding belakang sekolah dengan grafitti, Ian juga diajak supaya mereka dapat menyalahkan Ian bila ketahuan.

Pertama-tama, mereka mencoret coret dinding wastafel kantin bertuliskan "PELITA MANJU"

Kemudian di belakang dinding kantin, dan samping UKS serta dinding belakang sekolah. Selesai mencoret-coret mereka kembali ke kelas, pak Matthias dengan muka serius bertanya pada semua murid, "kurang baik apa saya sama kalian? Jangan pikir saya gak tau ya, kelakuan gak bisa dijaga mau jadi jagoan kalian? Berantem-berantem di area sekolah,padahal udah saya bebasin kemarin, tugas sedikit pelajaran sebentar kurang baik apalagi saya sama kalian?" Dengan nada marah "KALAU DITANYA TUH JAWAB!"akhirnya mereka diceramahi oleh pak Matthias , Bhima bertanya "memangnya ada apa pak?" 

"Ya itu, kelakuan kalian itu, kalian pikir perbuatan kalian gak ngerusak nama sekolah? Kalo nama sekolah rusak gara-gara kelakuan kalian kalian mau tanggung jawab? Kalian pikir gampang menaiki akreditasi sekolah?" Adnan membalas "T-tapi mereka duluan-""DIEM DULU KAMU SAYA MASIH NGOMONG DISINI,saya gak mau tau, yang namanya saya sebutkan keruangan saya sekarang. Adela,Raka,Adnan,Arshaka,Odo beserta saksi-saksi lainnya keruangan saya juga". 

Diruangan mereka diberu hukuman push up 100 kali, sambil menunggu Bhima bertanya kepada Ian tentang Selena. Akhirnya yang dihukum keluar juga, Selina menyutuh mereka ke kelas karena ada hal yang harus dibicarakan, dikelas Selina memberi pengumuman "jadi teman-teman setelah tadi anak OSIS berdiskusi dengan pak Matthias, untuk menjaga keharmonisan kelas kita, kedepannya kita sekelas akan mengadakan acara Camping" karena perbuatan mereka kemarin membuat pak Matthias menyuruh para anak OSIS untuk memikirkan cara memperbaiki keharmonisan kelas ini dan terpilihlah acara camping untuk menjaga keharmonisan kelas, yang tidak ikut konsekuensinya akan DIKELUARKAN DARI SEKOLAH. 

Bhima mempertanyakan hal itu,nanti kedepannya acara camping akan diatur jadwal nya dan sekelas diajak berkeja sama di acara camping ini, kelas selesai dan semua boleh pulang, sambil berjalan di lobby sekolah Bhima menemukan mading yang berisi gambar kekacauan yang mereka perbuat kemarin, ternyata Agatha yang melaporkan perbuatan mereka, Bhima marah dan berencana untuk membalas perbuatannya saat camping. 

Bhima mengikuti Agatha hingga ke pom bensin dan mengajaknya berbicara, "heh Agatha, lu yang nempel mading didepan kan? Berarti semua ini karena lu kan yang terjadi, aku pernah bilang sama kamu Jangan ikut campur sama urusan kita, apa aku harus bilang dua kali? Intinya ini peringatan buat kamu, kalau sampai terjadi lagi kamu bakal tau akibatnya." Bhima pun pergi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun