Pernahkah kamu mendengar prinsip kimia like dissolve like? Bagi seseorang yang bekerja di laboratorium, mahasiswa jurusan kimia, ataupun seseorang yang pekerjaannya ada hubungannya dengan kimia, pasti tidak akan asing dengan prinsip like dissolve like. Namun, bagi Sebagian orang mungkin prinsip like dissolve like terdengar asing.
Padahal, sebenarnya prinsip like dissolve like sendiri sebenarnya sering kali kita jumpai dalam kehidupan sehari -- hari.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya akan memaparkan prinsip like dissolve like dan implementasinya dalam kehidupan sehari -- hari.
Prinsip like dissolve like adalah prinsip yang berhubungan dengan kelarutan suatu zat. Prinsip ini digunakan untuk menjelaskan alasan bercampur atau tidaknya suatu zat dengan zat lain.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), zat adalah bahan yang merupakan pembentuk (bagian - bagian yang mendukung) suatu benda atau unsur.
Oleh karena itu, prinsip ini dapat disebut sebagai prinsip kelarutan. Karena prinsip ini menjelaskan mengenai kelarutan suatu zat dengan zat lainnya.
Apabila suatu zat bercampur dengan zat lain, maka campuran zat tersebut disebut dengan campuran homogen atau biasa disebut dengan larutan. sementara, apabila zat tersebut tidak bercampur dan dapat dibedakan antar zat terlarut dan pelarutnya maka campuran tersebut disebut campuran heterogen.
Campuran homogen adalah campuran dimana zat pelarut dan terlarutnya tidak bisa dibedakan lagi. Sementara, campuran heterogen adalah campuran dimana zat pelarut dan terlarutnya dapat dibedakan.
Contoh campuran homogen adalah campuran air dengan gula, udara, darah, cuka, campuran antara air dengan garam, dan lain -- lain. Sementara, contoh larutan heterogen adalah campuran air dengan tepung, campuran air dengan pasir, campuran minyak dengan air, dan lain -- lain.
Larutan sendiri dari zat pelarut dan terlarut. Zat pelarut adalah zat yang terdapat lebih banyak dalam larutan. Sementara, zat terlarut adalah zat lebih sedikit dalam larutan.
prinsip like dissolve like bagi mahasiswa kimia sering kali menjadi hasil pembahasan pada praktikum kimia.
Kegiatan praktikum kimia merupakan proses pembelajaran kimia yang dilaksanakan di laboratorium. Praktikum adalah bagian dari pengajaran yang bertujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan melaksanakan dalam keadaan nyata tentang apa yang diperoleh dalam teori(Prastowo dalam Apriyanto et al., 2019).
prinsip like dissolve like menyatakan bahwa pelarut polar cenderung akan melarutkan terlarut polar sementara pelarut nonpolar akan cenderung melarutkan terlarut nonpolar. Dengan kata lain, pelarut akan cenderung melarutkan terlarut yang sama dengannya.
Sifat polar dan tidak polarnya suatu larutan dapat dilihat dari ada atau tidaknya kutub pada senyawa tersebut. Senyawa polar adalah senyawa yang memiliki perbedaan muatan positif dan negatif yang berbeda atau dengan kata lain memiliki kutub. Sedangkan, senyawa nonpolar adalah senyawa yang memilki muatan negatif dan postif negatif yang sama sehingga tidak memilki kutub negatif dan kutub positif.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), senyawa adalah zat murni dan homogen yang terdiri atas dua unsur atau lebih yang berbeda dengan perbandingan tertentu, biasanya sifatnya sangat berbeda dari sifat unsur-unsurnya.
Berikut ini adalah contoh penerapan prinsip like dissolve like dalam kehidupan sehari -- hari :
1. Air yang tidak dapat bercampur dengan minyak
Air tidak dapat bercampur atau larut dengan minyak dikarenakan oleh perbedaan jenis senyawa keduanya. Dimana, air merupakan senyawa polar dan minyak merupakan senyawa nonpolar. Karena tidak larutnya minyak dan air maka terbentuklah "fasa" atau biasa disebut pembatas. Dimana, air berada di atas sementara minyak berada di bawah.Â
2. Larutnya air dalam gula
Gula merupakan zat yang sering kali dilarutkan dalam air untuk membuat berbagai minuman manis. Larutnya gula dalam air merupakan salah satu contoh dari prinsip like dissolve like dalam kehidupan sehari -- hari. dimana, gula merupakan senyawa polar dan air juga merupakan senyawa polar. Sehingga, gula dapat larut dalam air membentuk larutan atau yang biasa disebut campuran homogen karena keduanya memiliki bentuk senyawa yang sama yaitu, senyawa polar dan polar.
3. Menghilangkan noda tinta dengan pelarut non polar
Pada saat baju atapun barang anda lainnya terkena noda tinta, maka yang harus anda lakukan adalah mencucinya dengan alkohol, ataupun senyawa nonpolar lainnya. Karena noda tinta juga merupakan senyawa nonpolar. Sehingga, noda tinta dapat larut dalam pelarut nonpolar.
4. Sabun yang dapat menghilangkan minyak dan kotoran dengan bantuan Air
Contoh implementasi yang paling sederhana dari prinsip like dissolve like yang paling sering kita temui, adalah pada sabun pencuci piring yang dapat melarutkan minyak dan lemak di piring. Air, minyak, dan kotoran merupakan 2 hal yang berbeda kepolarannya. dimana, minyak dan kotoran bersifat nonpolar sementara itu, air merupakan senyawa polar.
Disamping itu, sabun merupakan senyawa yang memiliki kepala polar dan ekor nonpolar. Dengan demikian, molekul pada sabun dapat melarutkan air dan juga dapat melarutkan lemak dan minyak sekaligus.
Hal ini juga sejalan dengan yang terjadi pada sabun cuci tangan. Pada sabun terdapat bagian polar dan nonpolar sehingga sabun dapat melarutkan sekaligus kotoran dan juga air pada tangan kita.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa prinsip like dissolve like penting untuk membantu kita mengetahui alasan dari peristiwa yang terjadi sehari -- hari. Prinsip like dissolve like juga dapat membantu kita untuk mengira -- ngira apakah suatu zat terlarut dapat larut dalam suatu pelarut tertentu.
Dalam kehidupan sehari -- hari kita selalu dihadapkan pada benda -- benda yang mengandung zat kimia. Disadari atau tidak, zat kimia selalu setia mendampingi kita. (Andewi, 2010).
Daftar Pustaka
Andewi, K. (2010). Ensiklopedia Bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari.
Apriyanto, C., Yusnelti, & Asrial. (2019). Pengembangan E-Lkpd Berpendekatan Saintifik Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit. Journal of The Indonesian Society of Integrated Chemistry, 11(1), 38--42.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diakses pada tanggal 2 Januari 2024 dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/zat.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diakses pada tanggal 2 Januari 2024 dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/senyawa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H