Mohon tunggu...
Feri Yunus Madao
Feri Yunus Madao Mohon Tunggu... -

Saya hanya seorang blogger biasa yang mencoba berbagi pengalaman, pikiran, dan opini di Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Kejutan dan Kontroversi di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan

2 Juli 2010   09:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:08 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesta terakbar dunia sepakbola yang sedang berlangsung di Afrika Selatan belum usai, bahkan baru memasuki babak perempat final, namun sudah banyak kejutan dan kontroversi yang telah tercipta.

Kejutan - Tumbangnya Tim-tim Unggulan

“Bola itu bundar” suatu ungkapan untuk mengatakan kalau siapa pun bisa menang dan kalah dalam sepakbola. Ternyata ungkapan ini terbukti di piala dunia 2010 di Afrika Selatan.  Tumbangnya tim-tim unggulan seperti Perancis dan Italia di babak penyisihan grup merupakan bukti dari ungkapan tersebut. Ini sungguh diluar prediksi banyak pihak. Padahal keduanya berada di grup yang tergolong mudah. Karena di atas kertas, lawan-lawan nya di fase grup jauh dibawah mereka.

Nasib Inggris sedikit lebih baik dari Italia dan Perancis, karena berhasil lolos ke babak enam belas besar. Yang mengecewkan adalah, inggris lolos dengan status RunerUp, artinya berada dibawah USA yang menempati posisi pertama (Juara Grup). Di babak 16 besar inggris dipermalukan Jerman dengan skor telak 4:1, yang akhirnya membuat inggris harus angkat koper dari Afrika Selatan. Sedangkan USA yang lebih diunggulkan dari Ghana juga harus angkat koper setelah takluk 1:0 lewat pertambahan waktu.

Tim dari benua Afrika seperti Nigeria, Pantai Gading, Kamerun, dan Afrika Selatan sendiri, gagal di fase grup. Padahal sebagai tuan rumah dengan dukungan suporter fanatik yang selalu memenuhi stadion setiap mereka bermain, tidak mampu berbicara banyak. Hanya Ghana sebagai satu-satunya wakil Afrika yang berhasil memberikan kejutan dengan lolos ke babak perempat final dgn setelah mengalahkan Amerika serikat.

Dari tiga wakil asia yang lolos ke Piala Dunia 2010, semuanya diprediksi tidak akan mampu melewati fase penyisihan grup. Tapi fakta berkata lain, ternyata Jepang dan Korea Selatan justru memberikan kejutan dengan lolos ke babak 16 besar. Sayang, di babak 16 besar, kedua wakil asia ini tidak mampu mengalahkan lawan-lawannya. Jepang hanya sedikit kurang beruntung karena kalah lewat adu penalti dengan Paraguay, setelah tendangan Komano membentur mistar gawang.

Kontroversi – Kepemimpinan Wasit

Wasit atau pengadil di lapangan adalah orang yang sangat berkuasa dalam menentukan suatu keputusan dalam lapangan pada suatu pertandingan sepakbola. Apa yang telah diputuskan oleh seorang wasit biasanya tidak dapat diganggu gugat lagi. Oleh karena itu, keputusan seorang wasit terkadang dan bahkan sering menimbulkan kontroversi.

Pada piala dunia kali ini, dalam sejumlah pertandingan ada beberapa keputusan wasit yang dianggap kurang tepat sehingga menimbulkan kontroversi. Contonhya dalam pertandingan Inggris melawan Jerman, tendangan “Frank Lampard” ke gawang Jerman yang dalam tayangan lambat terlihat jelas telah melewati garis gawang, ternyata tidak disahkan oleh wasit sebagai gol.  Alhasil Inggris gagal menyamakan kedudukan menjadi 2:2 dibabak pertama. Keputusan wasit tersebut dituding sebagai penyebab downnya mental para pemain Inggris, sampai akhirnya kalah 4:1.

[caption id="" align="aligncenter" width="420" caption="Mauricio Espinosa - Wasit yang memimpim pertandingan Ingris vs Jerman"][/caption]

Begitu juga pada pertandingan Amerika serikat melawan Slovenia. Sepakan pemain USA yang berhasil menjebol gawang Slovenia dimenit-menit akhir pertandingan, dianulir oleh wasit. Wasit menganggap telah terjadi pelanggaran terhadap pemain Slovenia di dalam area penalti saat pemain USA melakukan tendangan ke gawang. Padahal dalam tayangan lambat, sangat jelas terlihat kalau pelanggaran tersebut tidak terjadi. Akhirnya pertandingan pun berakhir imbang 2:2.

Kemudian pada pertandingan Argentina vs Meksiko. Gol pertama Argentina yang dicetak oleh Carlos Teves hasil dari umpan Lionel Messi, sangat berbau offside. Tapi wasit tetap mensahkan gol tersebut, walaupun sempat berunding lama dgn penjaga garis.

Ada juga beberapa kasus “handball”, seperti yang dilakukan oleh Luis Fabiano pada pertandingan Brazil vs Pantai Gading. Dalam pertandingan tersebut Fabiano mencetak dua gol, namun gol keduanya menimbulkan kontroversi karena dalam tayangan lambat terlihat tangan Fabiano sempat menyentuh bola sebanyak dua kali, sebelum akhirnya melakukan tendangan ke gawang pantai gading dan gol.

Banyaknya kartu kuning dan kartu merah yang dikeluarkan wasit pada piala dunia 2010 ini juga sempat menimbulkan kontroversi. Wasit dinilai terlalu mudah mengeluarkan kartu, sehingga merugikan beberapa tim.

Buruknya kepemimpinan wasit ini membaut FIFA akhirnya mengambil tindakan dengan memulangkan beberapa wasit yang dianggap kepemimpinanya paling buruk. Bahkan kabarnya, dari total 29 wasit yang bertugas sejak 11 Juni, kini hanya tinggal 19 orang bertahan. Kabarnya juga, FIFA akan menggunakan wasit-wasit dari asia untuk menggantikan wasit-wasit yang telah dipulangkan.

Kontroversi – Bola Jabulani

[caption id="" align="aligncenter" width="420" caption="JABULANI - Bola resmi piala dunia 2010 di Afrika Selatan"][/caption]

Bola resmi yang digunakan pada piala dunia kali ini juga menimbulkan kontrovesrsi. Bola yang diberi nama “Jabulani” ini dinilai jelek oleh pemain dan pelatih. Sampai sempat dituding menjadi penyebab tumbangnya tim-tim unggulan seperti Inggris, perancis, dan Italia. Bahkan pelatih inggris “Capello”  terang-terangan menuding bola jabulani sebagai penyebab buruknya permainan inggris.

Dari hasil penelitian yang dilakukan berbagai pihak, bola Jabulani dinilai bulatannya terlalu sempurna, dengan jahitan berada dibagian dalam membuat bola sedikit lebih ringan dan licin dari biasanya. Hal ini membuat para pemain agak kesulitan dalam mengontrol bola, dan membuat arah bola sulit ditebak karena dianggap terlalu liar.

Kontroversi – Vuvuzela

[caption id="" align="aligncenter" width="420" caption="VUVUZELA - Terompet khas Afrika Selatan"][/caption]

Vuvuzela yang merupakan terompet khas asal Afrika ikut menuai kontroversi. Suaranya yang mirip suara lebah dan lumayan nyaring ini, dianggap terlalu berisik. Sehingga sedikt menggangu konsentrasi para pemain di lapangan.

Gangguan vuvuzela ini sudah terasa dalam pertandingan perdana yang mempertemukan tuan rumah Afrika Selatan dengan Meksiko. Pemain Meksiko yang tengah menggiring bola tetap menendang bola ke gawang Afrika Selatan walaupun wasit telah meniup peluit tanda offside. Pemain Meksiko tersebut beralasan kalau dia tidak mendengar suara peluit wasit karena berisiknya suara dari Vuvuzela.

Ada juga gosip berkembang yang menghubungkan Vuvuzela dengan mistis. Tapi gosip ini tidak terlalu berkembang karena tim2 dari benua afrika sendiri keok di penyisihan grup.

Menurut kabar, FIFA telah melakukan tinjauan terhadap penggunaan vuvuzela dalam pertandingan-pertandingan selanjutnya. Namun sepertinya hasil tinjauan itu sudah bisa diketahui hasilnya, karena dalam pertandingan 16 besar kemarin vuvusela tetap digunakan oleh para suporter.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun