Kemudian pada pertandingan Argentina vs Meksiko. Gol pertama Argentina yang dicetak oleh Carlos Teves hasil dari umpan Lionel Messi, sangat berbau offside. Tapi wasit tetap mensahkan gol tersebut, walaupun sempat berunding lama dgn penjaga garis.
Ada juga beberapa kasus “handball”, seperti yang dilakukan oleh Luis Fabiano pada pertandingan Brazil vs Pantai Gading. Dalam pertandingan tersebut Fabiano mencetak dua gol, namun gol keduanya menimbulkan kontroversi karena dalam tayangan lambat terlihat tangan Fabiano sempat menyentuh bola sebanyak dua kali, sebelum akhirnya melakukan tendangan ke gawang pantai gading dan gol.
Banyaknya kartu kuning dan kartu merah yang dikeluarkan wasit pada piala dunia 2010 ini juga sempat menimbulkan kontroversi. Wasit dinilai terlalu mudah mengeluarkan kartu, sehingga merugikan beberapa tim.
Buruknya kepemimpinan wasit ini membaut FIFA akhirnya mengambil tindakan dengan memulangkan beberapa wasit yang dianggap kepemimpinanya paling buruk. Bahkan kabarnya, dari total 29 wasit yang bertugas sejak 11 Juni, kini hanya tinggal 19 orang bertahan. Kabarnya juga, FIFA akan menggunakan wasit-wasit dari asia untuk menggantikan wasit-wasit yang telah dipulangkan.
Kontroversi – Bola Jabulani
[caption id="" align="aligncenter" width="420" caption="JABULANI - Bola resmi piala dunia 2010 di Afrika Selatan"][/caption]
Bola resmi yang digunakan pada piala dunia kali ini juga menimbulkan kontrovesrsi. Bola yang diberi nama “Jabulani” ini dinilai jelek oleh pemain dan pelatih. Sampai sempat dituding menjadi penyebab tumbangnya tim-tim unggulan seperti Inggris, perancis, dan Italia. Bahkan pelatih inggris “Capello” terang-terangan menuding bola jabulani sebagai penyebab buruknya permainan inggris.
Dari hasil penelitian yang dilakukan berbagai pihak, bola Jabulani dinilai bulatannya terlalu sempurna, dengan jahitan berada dibagian dalam membuat bola sedikit lebih ringan dan licin dari biasanya. Hal ini membuat para pemain agak kesulitan dalam mengontrol bola, dan membuat arah bola sulit ditebak karena dianggap terlalu liar.
Kontroversi – Vuvuzela
[caption id="" align="aligncenter" width="420" caption="VUVUZELA - Terompet khas Afrika Selatan"]
Vuvuzela yang merupakan terompet khas asal Afrika ikut menuai kontroversi. Suaranya yang mirip suara lebah dan lumayan nyaring ini, dianggap terlalu berisik. Sehingga sedikt menggangu konsentrasi para pemain di lapangan.