Mohon tunggu...
Feri Yanto
Feri Yanto Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Anak Petani Kopi dari desa terpencil di dataran tinggi Gayo, Aceh, pencinta kopi Arabika Gayo, sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pak Senang, Guru Unik dari Pendiri Hingga Kepala Sekolah

25 Juli 2015   23:31 Diperbarui: 26 Juli 2015   06:33 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tahun 1996 SD berganti nama dari SDS buntul Sara Ine, dan nama sekolah diganti dengan SDS Bukit Antara, saat itu juga kepala sekolah di ganti dengan Samidah,  tenaga pendidik guru honor Senang dan Salawati, dan pada tahun 1997 SDS Bukit Antara berganti status dari swasta menjadi Negri dengan Nama SD Negri Bukit Antara kecamatan Bandar kabupaten Aceh Tengah, waktu itu Sekolah baru memiliki bangunan permanen yaitu tahun 1998, sudah ada tiga ruangan, kepala sekolah SDN Bukit Antara adalah M.Hasan.

Selanjutnya pada tahun 1999 Kampung Seni Antara diserang gajah, memporak-porandakan tanaman masyarakat dan merusak perumahan warga, pristiwa amukan gajah ini merupakan pertanda bahwa awal mula Aceh Konflik, hingga pada tahun 2000 sekolah SD dibakar oleh orang tak dikenal,  karena merasa terancam dari kedua belah pihak yang berseteru pak Senang dan istrinya juga sebagai guru bakti melarikan diri ke Medan, Sumatra Utara selama 4 tahun.

Kembali dan menebar prestasi.

Setelah GAM dan RI damai, Aceh sudah dinyatakan aman, pak Senang beserta istrinya Salawati kembali dari Medan, kembali mengabdikan dirinya untuk mengajar di SDN Bukit Antara sebagai guru bakti atau tanpa gaji, dan pada hingga tahun 2007 pak Senang dan istrinya bu Salawati mengikuti CPNS dan pada tahun 2008 menjadi guru PNS, saat itu nama sekolah di ganti kembali menjadi SDN Seni Antara berdasarkan arahan dari kepala dinas pendidikan, agar nama sekolah disesuaikan dengan nama kampung.

Tahun 2012 SDN Seni Atara yang dipimpin kepala sekolah Iskandar S.pd menjadi perwakilan provinsi Aceh dalam olahraga cabang atletik pada Olimpiade Olahraga Sekolah Nasional (O2SN) yang dilatih oleh pak Senang mendapatkan juara dua tingkat Nasional, ketika itu juara pertamanya adalah Papua, selanjutnya pada tahun 2013 mewakili Bener Meriah di tingkat Provinsi, dengan cabang olah raga, Kid Atletik, Catur dan Tenis Meja putra, kemudian tahun 2014 mewakili kabupeten Bener Meriah di tingkat provinsi cabang olah raga, Kid Atletik, Catur, Bulu Tangkis, Tenis Meja Putra dan Putri dan pada tahun 2014 pula pak Senang di angkat menjadi kepala Sekolah SDN Seni Antara.

Inilah sekilas tentang cerita perjuangan panjang pak Senang dalam memperjuangkan pendidikan, mulai dari mendirikan sekolah hingga pak Senang menjadi Kepala Sekolah di daerah yang bisa dikataka terisolir hingga saat ini, sebab untuk masuk ke kampung Seni Antara harus melewati jalan PT. KKA sejauh ± 7 Km tanpa Aspal dan pengerasan, di kampung ini juga tidak ada jaringan seluler, sehingga masyarkat di kampung ini sulit berkomunikasi dengan masyarakat luar.

Bagi saya pak Senang adalah salah satu guru yang patut di contoh dalam memperjuangkan pendidikan, sebagaimana bunyi dari pembukaan UUD 1945 alinea ke 4, mencerdaskan kehidupan bangsa maka guru adalah ujung tombak dari segala program pendidikan Nasional, yang tentunya harus berbuat Ikhlas dan mempunyai visi kedepan untuk menciptakan generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter, baik dan buruknya generasi bangsa semua berada di tangan para guru, maka oleh karena itu disebut guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa.

Posted on July 20, 2015, Www.LintasGayo.co.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun