1. Menghayal
Ide, tentunya kita harus mempunyai ide, karena kebanyakan orang jika dia melamun atau menghayal, berarti dia sedang memikirkan sesuatu, nah jika kita berpikir secara tak langsung kita sedang mencari ide-ide untuk permasalahan yang sedang kita hadapi/jalani.
Peristiwa/pengalaman, terkadang jika kita ingin membuat atau menciptakan sebuah drama, tentu kita akan memikirkan hal atau bagaimana kita melakukannya.
sama halnya dengan peristiwa atau pengalaman, kita bisa kembangkan dengan drama, kita saji dengan cerita semenarik mungkin agar pesan yang ingin kita sampaikan tercapai kepada orang-orang yang kita tuju.
2. Menulis
naskah lakon, setelah kita memikirkan ide, peristiwa atau pengalaman yang ingin kita tampilkan pada drama, tentu agar lancar suatu acara kita hrus memiliki konsep, menuliskan step by step untuk ide, peristiwa/pengalaman yang ingin kita sampaikan, agar tidak ada kekeliruan dalam suatu drama nantinya.
3. Menyampaikan
setelah kita menghayal kan ide-ide, kita kaitkan dengan peristiwa, kita lanjutkan dengan menuliskan peristiwa/pengalaman kita agar bisa diperankan dengan baik, tanpa kekeliruan, nah setelah semuanya dirasa cukup, saatnya untuk kita tampilkan drama yang kita ciptakan, jangan dulu memikirkan jelek atau tidaknya drama yang kita ciptakan, karena semua itu hanya akan jadi kenangan jika kita terus berusaha untuk memperbaiki kesalahan.
4. Penonton/menyaksikan
nah kalo yang ini penting banget nih, soalnya nggak mungkinkan kita ciptakan sebuah tontonan, tapi tidak di tonton, mungkin kalian bisa mengajak keluarga, teman atau orang sekitar dulu jika dirasa belum puas dengan hasil yang ingin disaksikan oleh orang banyak, pohon tidak akan tumbuh besar jika tidak ada akarnya yang tumbuh sewaktu kecil.
Mungkin kalo msih ad yang kurang, atau apapun itu, boleh bantu benerin ya