Foto ini adalah pemandangan kota Sampit di siang bolong, sekira jam 2 siang. Ini juga terjadi di banyak kota Kalimantan dan Sumatera.
Anda lihat sendiri berapa jarak pandang yang ada. Anda kira sendiri, berapa persen oksigen bersih yg masih tersisa, Anda bayangkan sendiri bagaimana kondisi saudara-saudara kita disana, terutama balita dan lansia.
Begitu menyesakkan dada.
Sementara, menurut BMKG, hujan baru akan mulai turun di akhir November. MasyaAllah... :(
Apa kata penguasa?
Jokowi: 'Dua minggu selesai!'
--> Seperti biasa, selalu sesumbar. Tapi tak ada aksi nyata untuk menyeret perusahaan kakap pembakar hutan ke meja hijau. Jelas saja publik kecewa, dan jadi bertanya. Apa pasal? Dua perusahaan besar si penebar teror asap itu diketahui ternyata perusahaan perkebunan yg dimiliki oleh donatur kampanyenya, Wilmar dan Sinar Mas Group. Kemana Jokowi berpihak? Pro rakyat atau pembela konglomerat? Anda nilai saja sendiri.
--> JK: 'Anggaran negara habis utk bantu korban asap'.
Sebuah statemen yg bukan saja jauh dari nilai kenegarawanan, namun juga sangat jauh dari empati dan simpati yg seharusnya jauh lebih bisa manusiawi. Andaikan pun harus habis, itu memang milik rakyat.
Menkes: 'Tak ada orang yang mati karena asap'.
--> Wow. Ringan sekali mulutnya bu menteri ini. Hiks :(
---
Apa yg bisa kita lakukan?
1. Perbanyaklah berdoa. Bukan hanya di sosmed, lebih terutama adalah di sholat malam dan waktu-waktu ibadah kita. Allah lah yang maha Kuasa. Semua urusan pasti selesai dengan izin-NYA.
2. Sholat Istisqa. Mudah-mudahan seluruh Umat Islam di Indonesia secara serempak melaksanakan Sholat Istisqa ini, dengan permohonan Agar Allah SWT bisa menurunkan berkahnya berupa hujan di seluruh Indonesia sehingga kekeringan, kebakaran hutan dan kabut asap bisa segera teratasi. Aamiin YRA. Kalau pun penguasa tidak menyelesaikan masalah ini dengan serius, janganlah khawatir. Cukuplah mohon pertolongan kepada Allah SWT, karena DIA lah tempat bergantung semua Mahluk.
3. Jika memiliki saudara yg tinggal di daerah bencana (terutama balita dan lansia), tawarkan utk dievakuasi ke rumah kita (jika memungkinkan).
4. Bisa mendaftar jadi relawan pemadaman api / asap. Di Pekanbaru, ada beberapa LSM yg mengorganisir. (Pastikan fisik harus prima).
5. Bantu dana. Maaf bukan maksud apa-apa, saya merekomendasikan dua lembaga berikut untuk menyalurkan bantuan dana kita utk korban asap, yaitu PKPU dan Dompet Dhuafa. Di website nya dapat kita pantau bagaimana lembaga ini sudah banyak berbuat. InsyaAllah amanah dan profesional.
6. Sebarkan status ini sebanyak-banyaknya, biar makin banyak yg terlibat, makin cepat pula masalah selesai... Aamiin.
Biarlah penguasa begitu adanya, takdir Allah akan segera berlaku seindah-indahnya buat mereka yang tak pernah goyah iman islamnya. InsyaAllah.
---
Penutup:
Ketika di hari-hari berakhirnya asap ini nanti, jangan heran, akan banyak akun jokolovers dan jokofans yang menulis statusnya di sosial media, dengan kalimat pengagungan seperti biasanya: Asap pun hilang. Terimakasih Jokowi! *Uhuk
*Foto dari fb bapak Agus Edy Santoso
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H