Mohon tunggu...
Feri Susanto
Feri Susanto Mohon Tunggu... Contact Center Professional -

Imam Ali bilang, 'Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.'\r\n\r\nSee my writings at: http://fersus.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menag Tak Cukup, Jokowi pun Jadi Jubir JIL

16 Juni 2015   16:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   05:58 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak dinyanyikannya al-Qur'an dgn langgam Jawa beberapa waktu yg lalu di istana negara, istilah Islam nusantara menjadi bahan kampanye kaum JILers dalam mereduksi nilai-nilai Islam yang dibawa nabi Muhammad SAW. Padahal Islam itu sudah paripurna, jelas dan hanya satu. Tidak ada embel-embel lain. Tidak ada itu islam nusantara. Yang ada adalah kaum muslim yang tinggal di nusantara. Bisa lah kita sebut sebagai muslim nusantara. Bukan Islam nusantara!

Setelah istilah islam liberal tidak mendapat tempat di masyarakat muslim yang cerdas, mereka ingin mengelabui lagi dengan istilah islam nusantara ini. Mereka juga sempat meramaikannya di twitter dengan tagar ‪#‎AyoMondok‬ untuk menguatkan argumennya seperti apa itu islam nusantara beberapa waktu yang lalu.

Bahkan Said Aqil Siradj, Rois Am PBNU, juga ikut meresmikan sebuah jurusan baru, tentang kajian Islam nusantara di sebuah perguruan tinggi di Jawa Timur beberapa waktu yg lalu.

Sampai disitu, sebenarnya masyarakat masih belum terlalu concern pada ulah kaum JIL dalam menebar istilah yang ngawur ini. Sampai akhirnya, juru bicara JIL yg bernama Joko Widodo itu menyebut dan mengampanyekan nama Islam nusantara di sebuah acara, di tengah-tengah kaum nahdhiyin. Kegaduhan baru pun dibuatnya lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun