Teknik Kilat Menulis Buku - Mendobrak Hambatan Menulis

Judul Buku: Teknik Kilat Menulis Buku - Mendobrak Hambatan Menulis

Cuplikan buku ini sebagai berikut...

Kobarkan kembali percikan semangat, kumpulkan energi positif yang ada dalam diri Anda dan arahkan energi menjadi kekuatan untuk menciptakan tulis-tulisan yang hebat

Temukan energi menulismu lagi!

 eski saya mengawali bab pertama  dengan 'cerita kegagalan' bukan berarti menjadi hal yang  Anda takuti untuk melangkah menulis. Justru saat ini saya mengajak Anda untuk melihat kembali hambatan yang mungkin pernah dihadapi, ibarat menghadirkan kembali 'pintu terkunci' yang menghalangi langkah  Anda untuk menulis.

Kebanyakan orang yang ingin menulis atau ingin menjadi seorang penulis, sudah memiliki segudang imajinasi perihal ide tulisannya dan dampak bagus yang hendak diraih dari tulisan mereka. Hal ini adalah contoh emosi yang positif dari perasaan manusia,  umumnya hal-hal kreatif muncul karena emosi jenis ini.

Beberapa kali imajinasi orang tersebut hadir kembali dan terus dipikirkan, hal ini bisa berlangsung hingga berhari-hari atau  berminggu-minggu sehingga memunculkan perasaan bahagia dan 'rasa ingin yang kuat' menjadi  penulis. 

Kekuatan emosional ini yang pada akhirnya mendorongnya mulai menuangkan ide  dan mewujudkannya dalam tulisan. Lantas terwujudlah coretan-coretan di kertas,  ketikan pada komputer atau catatan-catatan pada telepon pintarnya (smartphone).

Membutuhkan lebih dari percikan energi 

Tetapi, catatan-catatan itu hanyalah percikan-percikan energi yang belum terarah untuk mengkaryakan tulisan yang lengkap, ibarat letupan kembang api tidak akan benar-benar menghangatkan, karena terpencar ke berbagai arah dan hilang di udara. 

Sangat disayangkan, banyak orang yang berkeinginan  menjadi penulis, tetapi perjalanannya menulis berakhir sekejap saja, hanya menghasilkan coretan-coretan yang kemudian tidak lagi tersentuh. Saya pun dulu begitu, betapa banyak ide coretan-coretan saya hanya sekedar mengisi waktu luang, hanya mengisi kebosanan dan kemudian terbuang begitu saja seraya coretan-coretan yang saya buat tidak lagi saya pedulikan. 

Tetapi, kebiasaan membuat coretan-coretan yang akhirnya dibuang tidaklah berlangsung terus menerus. Hal ini dikarenakan, pada  waktu  yang tidak saya duga, saya mendapatkan sebuah kesempatan sekaligus visi.  Sebuah pandangan jauh ke depan perihal coretan-coretan saya. 

Saya merasa bertanggung jawab untuk membuatnya  mewujud nyata menjadi sebuah tulisan yang lengkap, menjadikannya tulisan yang hidup,  bukan hanya pada benak saya tetapi juga pada orang lain. Saya berharap, orang lain akan mendapatkan sesuatu yang berharga dari coretan-coretan tersebut. 

Saya menyadari bahwa sewaktu saya membuat coretan tersebut, saya merasakan letupan kebahagian, saya ingin orang lain pun merasakan hal bahagia yang juga saya rasakan.

Saya  harus menghargai energi yang akan saya gunakan untuk menulis. Maka dari itu, penting untuk mengarahkan energi saya tepat sasaran, pada satu haluan yang jelas. Intinya jika saya ingin menulis buku, saya akan mengerahkan upaya terarah sehingga coretan-coretan yang saya buat menjadi satu kesatuan karya tulis yang dibukukan secara tuntas dan lengkap.

Ijinkan saya berbagi pengalaman saya menulis.  Saya berharap Anda akan mendapatkan manfaat dari apa yang pernah saya lalui. Banyak perjalanan luar biasa yang saya alami dalam membukukan karya tulis, dimulai pada tahun 2007 silam hingga saat ini saya menekuni profesi saya sebagai penulis.

Bagi Anda yang pernah menulis meski hanya berupa coretan-coretan singkat, atau Anda yang berangan-angan menjadi penulis bahkan siapapun yang belum pernah menulis dan ingin menulis, saya sangat menghargai semua daya cipta Anda. Harapan Anda menjadi penulis, sangat mungkin untuk terwujud.

Tujuanmu menjadi penulis....

Keterangan buku: Feri Sulianta, 17 Jun 2021 - 80 halaman (dijual dalam bentuk e-book di Google Book)