Mohon tunggu...
Feri Nata
Feri Nata Mohon Tunggu... Guru -

Guru di Sekolah Kristen Calvin, Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

10 Tahun Sekolah Kristen Calvin - Momen Mengucap Syukur, Kontemplasi, dan Berbenah (Bagian I)

12 Agustus 2018   16:48 Diperbarui: 13 Agustus 2018   22:18 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sekolahkristencalvin.org

Prestasi Angkatan Pertama

Guru-guru perintis bukanlah pakar-pakar pedagogi. Semuanya berjuang untuk belajar bagaimana caranya mengajar. Ada yang bahkan menangis tak tahan menghadapi "aktif"nya angkatan pertama SMP Kristen Calvin. Namun, begitulah cara Tuhan memberkati SKC. Ternyata, keaktifan angkatan pertama ini disebabkan oleh kecerdasan dan kuriositas mereka yang luar biasa. Mereka begitu aktif bertanya selama pelajaran.

Salah satu siswa angkatan pertama SMP Kristen Calvin berhasil meraih medali perunggu dalam ajang OSN kala itu. Sungguh, ini adalah berkat Tuhan semata atas SKC.

Tradisi Perguruan Tinggi Negeri Sejak Awal

Mendirikan sekolah adalah satu hal. Namun, mendirikan sekolah yang mampu menghantarkan siswa-siswa masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia adalah hal yang sama sekali berbeda, mengingat kuota kursi perguruan tinggi negeri yang sangat terbatas.

Dengan perjuangan keras dan berkat dari Tuhan, 4 siswa angkatan pertama SMA Kristen Calvin berhasil masuk ke Universitas Indonesia. Peristiwa ini menandai "tradisi" masuknya alumni SMA Kristen Calvin ke perguruan tinggi negeri.

Hingga Tahun Pelajaran 2017/2018, Tuhan terus menambahkan jumlah alumni SMA Kristen Calvin yang berhasil masuk ke perguruan tinggi negeri. Ketika hal ini terjadi pada sekolah yang baru berusia 10 tahun, sungguh, ini adalah berkat Tuhan semata.

Di Tengah Padang Gurun, Tuhan Menurunkan Manna

SKC dimulai dengan 17 anak kelas 7 SMP pada tahun 2008. Pada tahun 2009, jenjang SD dan SMA dirintis. Perintisan SD langsung dimulai dengan kelas 1 dan kelas 4. Membuka kelas 4 tentunya tidak semudah membuka kelas 1. Orang tua memasukkan anak ke kelas 1 pada suatu sekolah karena memang sudah menyelesaikan TK. Cukup banyak juga yayasan yang hanya mendirikan TK, sehingga ketika anak selesai dari TK tersebut, orang tua harus mencari SD dari yayasan yang berbeda. Namun, kelas 4 adalah lanjutan dari kelas 3. Membuka kelas 4, artinya harus ada minimal belasan orang tua yang memutuskan untuk memindahkan anak-anak mereka ke SD Kristen Calvin. Aneh tapi nyata, dalam 3 tahun pertama, Tuhan mencukupkan anak-anak yang masuk di kelas 4 untuk membuka masing-masing 1 kelas.

Tidakkah hal ini mengingatkan kita atas pemeliharaan Tuhan bagi bangsa Israel dengan menurunkan manna selama 40 tahun pengembaraan mereka di padang gurun. 40 tahun, hingga mereka tiba di tanah yang didiami orang, sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan. Setelah itu, Tuhan tidak lagi menurunkan manna. Setelah 3 tahun pertama Tuhan mengirimkan anak-anak yang masuk di kelas 4, di tahun keempat, tak satu pun anak yang mendaftar masuk di kelas 4. Namun, tentunya setelah 3 tahun, SD Kristen Calvin sudah memiliki 1 kelas anak-anak yang naik dari kelas 3 ke kelas 4. Berkat Tuhan cukup, bahkan di tanah gersang. Sungguh besar berkat Tuhan atas SD Kristen Calvin.

Tentunya masih banyak kisah penyertaan Tuhan atas SKC. Namun, agaknya tulisan ini akan terlalu panjang jika harus diceritakan semuanya. Kisah-kisah lainnya dapat dilihat dengan lebih dekat dan lebih langsung dalam acara Open House Sekolah Kristen Calvin yang akan dilangsungkan pada 1 September 2018 pukul 12.00-17.00 bertempat di Lobby Menara Calvin, Komplek RMCI, Jalan Industri Blok B14 Kav.1 Kemayoran, Jakarta Pusat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun