Tepat sebulan ini engkau menutup mata
Dunia bagiku seakan hancur
Tangan yang biasanya ku genggam tak akan lagi bisa ku genggam
Tak lagi ada tempatku tuk mengadu dan mengeluh
Kini engkau selamanya pergi dari pandanganku
Raut wajah serius saat memberiku petuah, kini tak akan pernah lagi ku lihat
Darimu aku belajar banyak tentang arti kehidupan
Engkau adalah sosok yang tidak banyak bicara
Tak pernah sesekali mengeluhkan susah sedihmu
Engkau selalu ingin menjadi panutan bagi putri-putrimu
Tak pernah engkau sesekali mengucapkan rasa cinta dan sayang kepada putrimu
Tetapi hatimu tetap tulus demi keluargamu
Akan selalu ku ingat segala pengorbananmu demi membesarkan putrimu ini
Kini engkau tak lagi disusahkan oleh aduan-aduan konyol putrimu
Tak lagi bisa memberiku petuah jika aku berbuat kesalahan
Selamat tinggal Laki-laki Hebatku
Semoga kau Tenang di Sisi-Nya. Jangan khawatirkan putrimu yang bungsu ini
Tetap doakan agar aku bisa menjadi apa yang engkau inginkan.
I miss you
~ Al-Fatihah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H