kala hujan itu Kuberi kau semangkok nasi putih
Beserta lauk hangat yang ku hidangkan
Apa yang kau paksa hilang?
dari balik derasnya hujan saat itu
Genangan ataukah kenangan yang berhasil membasuhmu
Kuberi kau setangkai bunga kala hujan itu
Beserta daun dan durinya yang setia melekat
Apa yang kau ingkari?
aroma ataukah irama rintiknya
Segala yang mampu mengalir dengan seluruh gemericik
Menggulung bagai lembaran sutra dengan beribu makna
Lalu apa yang kau bingungkan?
Diriku ataukah dirimu kala itu?
dibawah derasnya hujan yang memelukmu dalam kedinginan
Aku pastikan hadir memberi sejuntai nuansa hangat yang tak terlihat
namun mampu memeluk kekosonganmu
Dikala hujan itu
Â
 Malang, 20 Oktober 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H