Mohon tunggu...
Feri Juliyanto
Feri Juliyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar SMP

Hobi bermaij badminton

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Agil dan Beny

2 Agustus 2024   10:58 Diperbarui: 2 Agustus 2024   11:18 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

pada suatu kampung ada 2 sahabat yang sangat akrab

bernama Agil dan beny. Sifat mereka sangat berbeda

Sikap beny sangat baik ramah dan sopan. sedangkan sifat Agil sombong  tidak ramah dan tidak sopan, setiap hari mereka bermain bersama di taman. Agil sangat sombong ketika IA menang  bermain gundu bersama beny Agil  ngeledekin beny hingga beny menangis, dan Agil tidak mau meminta maaf. besok nya Agil ingin bermain bersama beny dan ia pun pergi kerumah beny 

*Agil*: tok, tok, tok, beny main yuuu

*beny*:membuka pintu, ada apa agil 

*agil*:ayo kita main ke taman beny

*beny*:maaf ya agil kamu kemarin sudag membuat aku menangis kamu sangat sombong ketika menang dari aku

*agil*:yailah beny itu kan sudah berlalu lupakan saja lah mari kita bermain gundu di taman

*beny*: yasudah 

ketika sudah di taman mereka langsung bermain gundu. kali ini Beny menang dari Agil dan beny tidak sombong. Tetapi agil tidak terimah dengan kekalahan nya ia mengajak beny bermaij lagi sampai beny kalah tetapi beny tidak pernah kalah. Agil menangis karena kalah dari beny dan pergi berlari pulang. dan beny pun mengejsr Agil untuk meminta maaf

*Beny*: Agilll, tunggu dulu

*Agil*:kenpa beny

*Beny*:aku ingin meminta maaf kepadamu

*Agil*:mengapa kamu meminta maaf 

*Beny*: karena aku sudah membuat mu menangis

*Agil*:iya aku maafkan, mengapa kamu baik sekali Beny ketika aku membuat mu menagis saja aku tidak meminta maaf. aku mau minta maaf sekarang, maaf ya beny

*Beny*:tidak apa" Agil aku sudah memaafkan mu Agil

*Agil*:terimakasih ya Beny

setelah kejadian itu Agil pun merubah sifat nya menjadi tidak sombong, baik, ramah. Dari cerita di atas kita mendapat hikmah bahwa kita tidak boleh sombong. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun