- Melibatkan Orang Tua: Â
 Sekolah dapat mengadakan workshop atau pertemuan untuk memberikan edukasi kepada orang tua tentang cara mencegah dan menangani bullying di rumah. Â
2. Intervensi untuk Menghentikan Bullying
- Meningkatkan Pengawasan di Sekolah: Â
 Guru dan staf sekolah harus lebih aktif mengawasi interaksi siswa, terutama di area rawan seperti taman bermain, kantin, atau koridor. Â
- Pendekatan Terhadap Korban: Â
 Psikolog sekolah atau konselor perlu memberikan dukungan emosional kepada korban bullying. Berikan mereka ruang untuk menceritakan pengalaman tanpa rasa takut. Â
- Intervensi pada Pelaku: Â
 Pelaku bullying juga memerlukan bimbingan untuk memahami dampak perbuatannya. Terapkan pendekatan edukatif, bukan sekadar hukuman, untuk memperbaiki perilaku mereka. Â
- Melibatkan Teman Sebaya: Â
 Dorong siswa lain untuk membantu menghentikan bullying dengan menjadi "teman pendukung" bagi korban atau melaporkan perilaku bullying kepada guru. Â
3. Pemulihan Pasca-Bullying
- Konseling Individu atau Kelompok: Â
 Siswa, baik korban maupun pelaku, dapat mengikuti sesi konseling untuk memulihkan kesehatan mental mereka setelah insiden bullying. Â
- Memperbaiki Hubungan Sosial: Â
 Guru dapat mengadakan kegiatan kelompok yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antar siswa, seperti kerja sama dalam proyek atau permainan tim. Â
- Pengawasan Berkelanjutan: Â
 Pastikan korban dan pelaku bullying tetap mendapatkan perhatian setelah intervensi untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Â
---
Peran Guru dan Orang Tua dalam Mengatasi Bullying
Guru:
- Menjadi teladan dalam menunjukkan sikap toleransi dan empati. Â
- Memberikan penghargaan kepada siswa yang menunjukkan perilaku positif, seperti membantu teman atau bekerja sama. Â
- Cepat tanggap dalam menangani laporan bullying dan memberikan penyelesaian yang adil. Â
Orang Tua:
- Memantau perilaku anak di rumah dan membangun komunikasi yang terbuka. Â
- Memberikan perhatian dan dukungan emosional kepada anak, baik sebagai korban maupun pelaku. Â
- Mengajarkan nilai-nilai moral dan etika sejak dini, seperti pentingnya menghormati orang lain. Â
---
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI