Mohon tunggu...
feri dwifebriansyah
feri dwifebriansyah Mohon Tunggu... Lainnya - feridf_

tuhan bersama lelaki

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menjaga Lingkungan teks argumentasi

14 Juli 2022   17:00 Diperbarui: 19 Juli 2022   10:50 5119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kerusakan lingkungan sudah terjadi dimana mana, karena utamanya tidak lain lantaran ulah insan, sangat disayangkan masih poly pihak yg kurang peduli menggunakan lingkungan kurang lebih, dimana seharusnya lingkungan kurang lebih wajib dijaga menggunakan bekerja sama lantaran nir akan tercipta lingkungan yg terjaga bila hanya pihak eksklusif saja yg peduli. 

Dari keserakahan & keegoisan insan alam murka & oleh pencipta murka, bala alam terjadi dimana mana, longsor, kebakaran & yg paling acapkalikali terjadi banjir.

Sungai yg sudah ternoda sang sampah & limbah pabrik, hutan yg gundul lantaran nir dilakukan reboisasi, sampah berserakan lantaran pencerahan buat menjaga lingkungan nir pada tingkatkan. apabila bukan kita siapa lagi yg akan menjaga bumi ini, 

menggunakan menjaga bumi bukan hanya bumi yg bahagia yg terutama mencicipi dampaknya tentu kita sendiri yg sebagai penghuni bumi. Kerusakan lingkungan hayati pada Indonesia semakin hari kian parah, Kondisi tadi secara pribadi sudah mengancam kehidupan insan.

Tingkat kerusakan alam pun menaikkan risiko bala alam. Penyebab terjadinya kerusakan alam bisa ditimbulkan sang 2 faktor yaitu dampak insiden alam & dampak ulah insan. Kerusakan lingkungan hayati bisa diartikan menjadi proses deteriorasi atau penurunan mutu (kemunduran) lingkungan. 

Deteriorasi lingkungan ini ditandai menggunakan hilangnya asal daya tanah, air, udara, punahnya tumbuhan & hewan liar, & kerusakan ekosistem. Kerusakan lingkungan hayati menaruh imbas pribadi bagi kehidupan insan. Pada tahun 2004, High Level Threat Panel, Challenges and Change PBB, memasukkan degradasi lingkungan menjadi keliru satu berdasarkan sepuluh ancaman terhadap kemanusiaan.

World Risk Report yg dirilis German Alliance for Development Works (Alliance), United Nations University Institute for Environment and Human Security (UNU-EHS) & The Nature Conservancy (TNC) dalam 2012 pun mengungkapkan bahwa kerusakan lingkungan sebagai keliru satu faktor krusial yg memilih tinggi rendahnya risiko bala pada suatu kawasan. 

Penyebab kerusakan lingkungan hayati secara generik mampu mengkategorikan pada 2 faktor yaitu dampak insiden alam & dampak ulah insan. Letusan gunung berapi, banjir, abrasi, tanah longsor, angin puting beliung, gempa bumi, & tsunami adalah beberapa model bala alam. 

Bencana-bala tadi sebagai penyebab rusaknya lingkungan hayati dampak insiden alam. Meskipun bila ditelaah lebih lanjut, bala misalnya banjir, abrasi, kebakaran hutan, & tanah longsor mampu saja terjadi lantaran adanya campur tangan insan pula. 

Penyebab kerusakan lingkungan yg ke 2 merupakan dampak ulah insan. Kerusakan yg ditimbulkan sang insan ini justru lebih akbar dibanding kerusakan dampak bala alam. Ini mengingat kerusakan yg dilakukan mampu terjadi secara terus menerus & cenderung meningkat.

Kerusakan ini biasanya ditimbulkan sang aktifitas insan yg nir ramah lingkungan misalnya perusakan hutan & alih fungsi hutan, pertambangan, pencemaran udara, air, & tanah & lain sebagainya. Keegoisan insan serakah ini sudah menciptakan alam murka pada kita. 

Alam nir lagi mengasihi kita lantaran poly bala yg menuntun kita. Kita mampu melihat sungai mulai membanjiri insan & menenggelamkan seluruh harta milik mereka. Banjir yg terjadi bukan keliru satu berdasarkan sungai itu sendiri, namun insan yg tinggal pada kurang lebih sungai yg mengakibatkan segalanya. 

Mereka senang melempar samapah menggunakan asal-asalan sebagai akibatnya mereka menumpuk pada sungai & mengakibatkan sungai menutupi.

Tidak hanya itu, mereka pula menciptakan poly bangunan pada kurang lebih sunagi yg seharusnya sebagai area pengumpulan air. Sungai yg dangkal & hilangnya penyerapan air inilah yg mengakibatkan banjir. Tidak hanya pada sungai, kerusakan pula terjadi pada hutan. 

Banyak insan menebang pohon buat kepentingan eksklusif mereka. Mereka secara membabi buta menghancurkan pohon yg terdapat tanpa memikirkan bahaya yg bisa disebabkan sang tindakan ini. Akibatnya, tanah longsor terjadi membawa ribuan meter kubik tanah yg mengubur tempat tinggal mereka. 

Ini terjadi lantaran bumi sudah kehilangan kekuatan buat menunda air, sebagai akibatnya air yg tiba ketika hujan segera jatuh, menghancurkan bumi yg menyertainya.

Bukan bala yg terjadi belum disadari bahwa kita seluruh bahwa alam bukan lagi teman insan. Mereka dirusak sang tindakan kita sendiri. Jadi, mulai kini , manunggal pulang menggunakan alam & melestarikannya. . Oleh karenanya masih poly lingkungan yg telah hampir nir layak lagi pada Indonesia juga pada luar negri dampak ketidak pedulian para insan . 

apabila nir terdapat orang yg mau membantu buat menjaga lingkungan kita ini , mungkin saja global ini telah musnah & berantakan lantaran nir terdapat yg merawat lingkungan kita.

Sebab karena terjadinya lingkungan yg jelek sebenarnnnya keliru satu misalnya merupakan , keserakahan insan menggunakan menciptakan pabrik dimana mana & membuang limbah secara asal-asalan tanpa bertanggung jawab , atau membantu buat membuang dalam loka yg benar . 

Akibatnya pula tidak mengecewakan parah lantaran bila diseluruh global nir terdapat pecinta lingkungan mungkin kita ketika ini nir mampu tinggal pada global ini lantaran ketidaklayakannnya loka tinggal yg kita tempati bila lingkungan kita rusak total.

marilah kita berdasarkan kini menjaga lingkungan kita ini menggunakan cara beserta sama & bergotong royong supaya lingkungan kita higienis & tertata rapi misalnya beberapa tahun silang sewaktu kita masih mini dahulu.

Kesadaran Masyarakat terhadap kerbesihan pada kepercayaan disebutkan Orang mengungkapkan bahwa kebersihan adalah sebagian berdasarkan iman. Kebersihan merupakan hal yg absolut diperlukan sang setiap orang yg tinggal pada pada lingkungan hayati. 

Lingkungan hayati yg higienis, membentuk rasa ketenangan dan kesehatan bagi setiap individu yg tinggal pada dalamnya. Bayangkan saja, andai saja lingkungan hayati yg Anda tinggali kotor, maka rasa nir nyaman akan menghampiri. Kemungkinan timbulnya banyak sekali penyakit pun lebih akbar dibandingkan menggunakan lingkungan hayati yg higienis.

Sebagai model, tempat tinggal Anda kotor. Banyak sampah & genangan air pada kurang lebih tempat tinggal Anda. Maka, nyamuk-nyamuk demam berdarah bisa berkembang biak menggunakan subur. Menyebabkan anggota famili Anda, bahkan orang-orang yg tinggal pada kurang lebih Anda mempunyai peluang akbar terkena penyakit demam berdarah. 

Kebersihan diri adalah cermin kehidupan seseorang. Apakah orang tadi tipe pemalas, atau tipe orang yg rajin.

Orang yg malas membersihkan diri sendiri, bagaimana mungkin peduli terhadap kebersihan lingkungan hayati yg terdapat pada sekitarnya? Menjaga kebersihan diri sendiri adalah hal yg sangat eksklusif & sebagai hak Anda buat hayati higienis & sehat, misalnya: 

mandi paling nir 2 kali sehari, selalu mengenakan sandang higienis, mencuci tangan sebelum makan atau menyentuh makanan, dan hal lain yg bisa menyebabkan rasa nyaman & sehat pada diri kita sendiri.

Menjaga Kebersihan pada Lingkungan Keluarga Hal yg akbar dimulai berdasarkan hal mini . Begitu pula menggunakan menjaga kebersihan. Setelah menjaga kebersihan berdasarkan diri sendiri, maka kebersihan pada lingkungan famili pun bisa tercipta. 

Setiap anggota famili berperan pada menjaga kebersihan & kesehatan masing-masing anggota keluarganya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun