Mohon tunggu...
Feri NauvalAmzaar
Feri NauvalAmzaar Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Keep your thoughts to others, yall

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Gapai Kebahagiaan Melalui Pikiran dan Sugesti

21 Februari 2020   07:15 Diperbarui: 21 Februari 2020   07:38 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Manusia diberkahi Tuhan dengan segala kelebihan yang mereka miliki. Tak terkecuali dengan pikiran. Pikiran adalah gagasan, serta proses mental. Semua hal yang dilakukan oleh manusia, yang dirasakan oleh manusia, berawal dari pikiran.

Kebahagiaan dan Kesedihan seseorang memanglah tidak bisa disamaratakan. Terkadang, banyak orang yang selalu berpendapat negatif terhadap kebahagiaan maupun kesedihan seseorang. 

Adapaun satu contoh kasus, dimana ketika seorang teman berbagi kisah dengan teman mereka yang lainnya, ketika dia selesai bercerita tentang kesedihan mereka, temannya yang lain berpendapat seperti "ah gitu doang kok sedih.." "harusnya kamu bersyukur, aku malah..." dan seterusnya. 

Orang yang sedang mencurahkan kesedihannya, tidak membutuhkan hal demikian, mereka hanya perlu dimengerti dan diberi keyakinan bahwa dia bisa melewati semuanya dengan keyakinan serta doa dia. Tidakkah egois ketika temannya menghakimi bahwa kesediannya tidak seberapa? 

Orang tidak akan pernah benar benar mengerti tentang apa yang dia rasakan dan latar belakang permasalahan dia yang sesungguhnya, itulah mengapa kebahagiaan dan kesedihan memang tidak bisa dipukul rata. Mungkin ada orang yang berkata demikian karena hidupnya penuh dengan kebahagiaan. Lalu, bagaimana cara mendapat kebahagiaan? Ini yang saya ingin utarakan. 

Kebahagiaan dan Kesedihan berawal dari dalam pikiran dan hati. Pikiran kitalah yang menentukan perasaan kita. Kita sering mendengar satu kalimat " kebahagiaan itu sederhana" ya, pernyataan demikian memang betul adanya. Kebahagiaan itu ditentukan oleh diri kita sendiri, bukan orang lain.

Percaya atau tidak, kekuatan pikiran besar pengaruhnya kepada kehidupan seseorang. Mengapa ada orang yang merasa takut akan sesuatu tapi tidak dengan satu orang lainnya? Itu semua berawal dari pikiran dan sugesti diri. 

Berfikir positif dan sugesti positif akan sangat berdampak pada kehidupan, aktivitas, dan perasaan seseorang. Sugesti merupakan kata serapan bahasa asing yaitu suggest, yang artinya saran. Sugesti bisa disalurkan dalam bentuk obrolan atau percakapan orang lain, foto, video, audio dan lainnya. 

Sama halnya dengan pikiran, sugesti memiliki pengaruh besar di kehidupan manusia. Jika seseorang melihat, mendengar, merasakan sesuatu (sugesti) yang negatif secara langsung akan mempengaruhi pikiran seseorang itu sendiri. Karena sugesti erat kaitannya dengan pikiran.

Bacalah, menontonlah, sesuatu yang positif. Pun dengan kesuksesan di dunia. Sukses tidaknya kita didunia, juga ditentukan oleh sugesti dan pikiran kita sendiri. Apakah kita siap menerima kesuksesan bersama dengan konsekuensinya?

Itulah mengapa, pentingnya seseorang untuk tidak berfikir negatif (negative thought). Karena kembali, pikiran kitalah yang menentukan apakah diri kita akan bahagia atau sebaliknya. Jangan bersedih. Yakinlah bahwa hari esok kita akan mendapat kebahagiaan. Karena kekuatan pikiran dan sugesti, benar adanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun