Mohon tunggu...
Feri Nurriza An Naufal
Feri Nurriza An Naufal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Cycling

Selanjutnya

Tutup

Seni

Reog Ponorogo Pertunjukkan Seni Budaya Penuh Nilai Luhur

24 Oktober 2022   19:10 Diperbarui: 24 Oktober 2022   19:11 1958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ponorogo merupakan kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Timur, Indonesia yang masih memiliki nilai seni sekaligus nilai luhur. Mulai dari bahasa, tradisi, budaya hingga adat masih diterapkan oleh masyarakat setempat.

Salah satu bentuk budaya kesenian Ponorogo yang sangat khas dan asli adalah Reog Ponorogo (terkadang ditulis reyog, ejaan lama). Reog Ponorogo adalah bentuk kesenian yang tumbuh berabad-abad lalu. Kata reog atau reyog menurut Margaret J. Kartomi dalam "Performance, Music and Meaning of Reyog Ponorogo" mungkin berasal dari kata "angreyok" yang berkaitan dengan dorongan semangat prajurit, pertunjukkan tari reog, perang-perangan dan mungkin berhubungan dengan pengetahuan militer kuno.

Sore itu di jalan alun-alun Ponorogo tengah berlangsung pertunjukkan seni Reog Ponorogo. Penampilan tersebut dilakoni oleh seorang pria sebagai barongan harimau dan seorang wanita sebagai penari dibelakangnya. Barongan harimau yang berhiaskan bulu merak itu mengembang bergelegar dan terus berputar-putar. Ada kalanya bulu itu seperti terbang terkibas-kibas mengikuti alunan gamelan.

Terdapat pula penari topeng pujangganong, penari kelana sewandana dan penabuh alat-alat gamelan. Penari-penari tersebut tampak sebagai penghias dari kegagahan seorang pemeran barongan harimau. Terlihat ekspresi senyum manis dari penari wanita bagaikan cahaya di dalam kegelapan.

Bagaikan laksana pemimpin sebuah pasukan, warok atau laki-laki berbadan gempal berseragam hitam bercorak merah putih dengan bagian dada terbuka berjalan paling depan diantara rombongan reog ponorogo. Ditambahkan hiasan jambang beserta kumis yang lebat serta warna wajah yang kemerahan membuatnya memiliki wajah yang sangar.

Satu dua langkah rombongan berjalan beriringan seraya menari dengan lincah. Terdengar lantang suara gamelan dan teriakan-teriakan "Hok e... Hok e... hiaaa" sebagai tanda kebangkitan jiwa. Tak hanya itu, adapun aksi seorang warok atau dikenal sebagai penari pria melakukan gerakan-gerakan akrobatik yang mencuri perhatian penonton.

Begitulah penjelasan secara singkat mengenai iring-iringan pertunjukkan Reog, kesenian khas Ponorogo, Jawa Timur. Kendati kesenian reog sering dijumpai di berbagai kabupaten maupun provinsi dan sudah meluas hingga luar negeri, Ponorogo tetap dianggap sebagai kota asal kesenian reog. Oleh karena itu, Ponorogo dikenal dengan julukan Kota Reog atau Bumi Reog.

Kesenian Reog Ponorogo bukan hanya mementingkan nilai estetika atau seni, tetapi juga mengandung nilai-nilai luhur. Rentetan nilai luhur yang ada di dalam seni reog, yaitu budi pekerti mulia yang tersimbolkan melalui burung merak dan keberanian membela kebenaran sebagaimana disimbolkan oleh harimau. Tak hanya simbol hewan, seni tarian yang dibawakan reog ponorogo juga memiliki nilai luhur, seperti tarian jathil melambangkan patriotism, tarian pujangganong melambangkan optimisme dan tarian kelana sewandana melambangkan kepemimpinan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun