Dan kini, saya masih disini. Di FLP! Tak lagi mengenakan seragam putih biru. Tak lagi menjabat ketua FLP Aceh. Hampir 11 tahun saya di FLP. Menyaksikan perlahan FLP Aceh mulai berbenah. Tak lagi berkumpul ditangga masjid. Tak lagi bertukar kabar di tanah lapang. Tak lagi berdiam diri di loteng rumah. Tak lagi harus bertemu di garasi rumah.
FLP Aceh kini menempati ruko 2 lantai. Eksistensinya dilirik hingga menerima hibahan dana. Kami juga mengelola penerbitan indie sebagai tambahan kas FLP, walaupun masih terseok. Saya melewati proses-proses itu. Melihat perubahan-perubahan dari setiap kepengurusan. Melihat bangga teman-teman yang begitu ikhlas membangun FLP tanpa pamrih.
Saya masih suka disini. Tak tahu harus sampai kapan. Seakan mata sulit melirik hal-hal menarik di luar sana. Terasa sukar kaki melangkah pergi dari sini. FLP bagi saya begitu menarik! Jika harus diutarapun saya sulit menjabar hal apa yang menarik. Ia sulit diutarakan, tapi harus dirasakan.
Disini saya ingin terus belajar. Bukan sekedar belajar menulis, namun belajar tentang berbagi dan kebersamaan. Dari dulu saya tahu, di FLP tidak akan membuat kita kaya. Kita cenderung memberi apa yang kita punya, ketimbang menerima dari apa yang kita keluarkan. Namun saya yakin, Tuhan akan menilai kita lebih kaya dengan segala niatan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H